NEW DELHI: Memperluas upaya penyelamatannya, pemerintah hari ini mengatakan di Lok Sabha bahwa sejauh ini lebih dari 2.500 warga India telah dievakuasi dari Nepal yang dilanda gempa dan visa gratis diberikan kepada orang asing yang terdampar di sana dan ingin datang ke India.
Anggota DPR juga memutuskan untuk menyumbangkan gaji sebulan untuk pekerjaan bantuan di Nepal dan usulan Menteri Urusan Parlemen M Venkaiah Naidu segera diterima oleh pihak oposisi.
Menanggapi perdebatan dadakan mengenai gempa dahsyat di Lok Sabha, Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh mengatakan jumlah korban gempa di India telah mencapai 72 dengan 56 kematian dilaporkan di Bihar, 12 di UP, tiga di Benggala Barat dan satu di Rajasthan.
Memberikan rincian mengenai penyelamatan besar-besaran dan latihan pemberian bantuan di negara tetangga, Singh mengatakan 10 tim NDRF sudah berada di Kathmandu dan enam lainnya sedang dalam perjalanan. Satuan tugas teknik dan 18 unit medis juga dikerahkan.
“Satu kendaraan udara tak berawak juga sedang dalam perjalanan,” katanya, seraya menambahkan bahwa tim antar kementerian yang dipimpin oleh seorang pejabat tinggi kementerian dalam negeri sedang dikirim bersama dengan 250 perangkat nirkabel frekuensi tinggi untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan dan bantuan.
Singh menyebutnya sebagai “tragedi yang sangat besar” dan mengatakan India mendukung Nepal dan mereka yang terkena dampak di India pada saat krisis ini. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Bihar, UP dan Uttarakhand yang telah mendirikan kamp bantuan di perbatasan dengan Nepal dan mengangkut bus untuk mengevakuasi masyarakat.
Pakar komunikasi juga dilarikan ke Nepal untuk memperbaiki sistem komunikasi yang rusak di negara tersebut.
“Kami juga membantu orang asing. Kami memutuskan untuk memberikan visa gratis bagi mereka yang ingin datang ke India. Fasilitas imigrasi sudah disiapkan dalam hal ini,” ujarnya.
India telah mengirimkan 22 ton makanan, dua ton pasokan medis, 50 ton air, selain sejumlah besar selimut dan bahan bantuan lainnya.
Ketika banyak anggota memuji Perdana Menteri Narendra Modi atas respons cepatnya setelah gempa bumi, Singh juga memujinya dan mengakui bahwa ia mengetahui tragedi tersebut dari Perdana Menteri sendiri. “Sebagai Menteri Dalam Negeri saya seharusnya tahu, tapi dialah yang memberi tahu saya.”
Sebelumnya, saat DPR bertemu pada hari itu, Ketua Sumitra Mahajan menyampaikan duka atas meninggalnya warga di Nepal dan India akibat gempa. DPR pun sempat mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang.
Perdebatan tersebut juga memperlihatkan beberapa anggota yang menggarisbawahi perlunya memperkuat mekanisme tanggap bencana, khususnya di negara-negara bagian, untuk mengatasi krisis tersebut.
Bhartruhari Mahtab (BJD) dan Yogi Adityanath (BJP) pun mempertanyakan dampak kerusakan akibat gempa di Tibet dan meminta pemerintah mencari tahu detailnya.
Adityanath mengatakan gempa bumi tersebut merupakan akibat dari kerusakan lingkungan yang tidak disengaja di pegunungan Himalaya, khususnya di Tibet dimana Tiongkok kini merencanakan jalur kereta api bawah tanah dengan Nepal.
Mallikarjun Kharge (Cong) mengatakan merupakan suatu kebanggaan bahwa India berdiri di sisi tetangganya di saat krisis ini dan menekankan bahwa semua pihak harus bersatu karena satu orang tidak dapat memberikan semua bantuan.
Ia juga bertanya-tanya apakah masyarakat di era teknologi ini bergerak ke arah yang salah dan memicu kemarahan alam. Ia mendesak Pusat untuk meningkatkan mekanisme manajemen bencana di negara-negara bagian, mengingat masih banyak negara bagian yang belum membentuk mekanisme tersebut.
Menuntut agar teknologi modern dimanfaatkan untuk memprediksi bencana alam seperti itu, Saugata Roy (TMC) bertanya-tanya kerusakan apa yang akan terjadi di kota-kota seperti Delhi dan Kolkata jika gempa bumi menimpa mereka.
Vinayak Raut (Shiv Sena), Jai Prakash Narayan Yadav (RJD), Mulayam Singh Yadav (SP), Chirag Paswan (LJP), Mohd Salim (CPI-M), P Ravindra Babu (TDP), Arun Kumar (RLSP), Kaushalendra Kumar (JD-U), Prem Singh Chandumajra (SAD) dan M Rajmohan Reddy (Kongres YSR) termasuk di antara mereka yang berbicara.
Mala Rajya Laxmi Shah (BJP), yang berasal dari Nepal, menyatakan keprihatinannya atas kematian dan kehancuran di negara Himalaya tersebut dan mengatakan dia tidak dapat menghubungi saudara laki-lakinya yang tinggal di sana.