Mahkamah Agung pada hari Jumat membebaskan direktur pelaksana Bharti Cellular Limited Sunil Bharti Mittal dan promotor Essar Group Ravi Ruia untuk hadir langsung di persidangan sehubungan dengan dugaan penyimpangan dalam alokasi spektrum 2G tahun 2002.

Majelis hakim yang terdiri dari Ketua Hakim Altamas Kabir, Hakim SS Nijjar dan Hakim Pinaki Chandra Ghose mengatakan persidangan terhadap keduanya di pengadilan khusus CBI akan ditunda sampai ada perintah lebih lanjut.

“Perintah sementara (penundaan sidang di persidangan) akan dilanjutkan sementara itu, dan para pemohon (Mittal dan Ruia) tidak perlu hadir di hadapan Hakim Khusus/CBI (kasus spektrum 2G), New Delhi, karena mereka telah memberikan ikatan pribadi mereka,” tambah Bank Dunia.

Majelis Hakim mengeluarkan pemberitahuan kepada CBI mengenai petisi Mittal yang menentang perintah pengadilan yang memanggilnya sebagai terdakwa dalam kasus tersebut, dan meminta badan tersebut untuk mengajukan jawabannya dalam empat minggu. Mittal diminta untuk mengajukan jawabannya ke pernyataan tertulis CBI tiga minggu setelah itu.

Baik Hakim Anil R Dave maupun Hakim Vikramajit Sen, yang awalnya duduk di bangku hakim, mengundurkan diri untuk mendengarkan kasus tersebut. Setelah itu, majelis baru mulai mendengarkan kasus tersebut pada hari Kamis. Sementara Hakim Vikaramajit mengundurkan diri dari sidang pada tanggal 15 April, Hakim Dave mengundurkan diri pada tanggal 16 April. Namun mereka tidak memberikan alasan apa pun atas tindakan mereka.

Hakim Ghose dimasukkan dalam bangku hakim sebagai hakim ketiga pada hari Jumat. Pada hari Kamis, Ketua Mahkamah Agung dan Hakim Nijjar mendengarkan advokat senior Harish Salve mewakili Mittal.

Pada hari Kamis, Salve mengajukan alasan kuat untuk Mittal. Ia mencontohkan putusan tiga hakim Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa hubungan tersebut putus begitu surat dakwaan diajukan. “Tali pusarnya” hilang, katanya. Dalam kasus ini, surat panggilan diberikan kepada Mittal setelah surat dakwaan diajukan.

Pada tanggal 8 April, Mahkamah Agung memerintahkan penundaan sidang di depan pengadilan, sedangkan CBI diminta untuk mengajukan pernyataan singkat bersama dengan laporan polisi, yaitu lembar dakwaan.

Pada tanggal 10 April, Mahkamah Agung mengeluarkan pemberitahuan meminta jawaban dari CBI atas permohonan Ruia sambil memberinya keringanan yang diberikan kepada Mittal.

Kuasa hukum Mittal dan Ruia berpendapat bahwa sampai kasus tersebut disidangkan oleh Pengadilan Tinggi, perintah sementara tanggal 8 April harus dibiarkan dilanjutkan.

Dikatakan bahwa karena mereka telah memberikan koneksi pribadi di pengadilan, keduanya tidak boleh diminta untuk hadir di hadapan hakim pengadilan.

sbobet wap