Ketua Menteri Gujarat NarendraModi secara praktis mengakui ambisi menteri pertamanya dan mengatakan bahwa adalah tugas setiap anak untuk membayar hutangnya kepada “Ibu Pertiwi India”.

“Bukan hanya Modi, setiap anak dan warga negara berhutang kepada Ibu Pertiwi India… sudah menjadi kewajibannya untuk membayar utang tersebut kapan pun ada kesempatan. Seorang dokter membayar utangnya kepada Ibu Pertiwi India ketika dia menyelamatkan nyawa… Seorang guru melakukannya ini dengan mengajar.

“Setiap orang harus membayar kembali utang ini… Saya berharap Ibu Pertiwi India memberikan berkahnya dan tidak ada seorang pun yang pergi tanpa membayar utang ini,” kata Modi, yang merupakan indikasi paling jelas bahwa ia siap untuk memainkan peran utama dalam arena politik nasional di pemilu nanti. Pemilu 2014, seperti yang dituntut oleh banyak orang di BJP.

Modi, yang baru-baru ini dilantik ke dalam Dewan Parlemen BJP, badan pengambil keputusan tertinggi di partai tersebut, yang dianggap oleh banyak orang sebagai awal dari pencalonannya secara resmi sebagai calon perdana menteri, berbicara pada acara peluncuran buku.

Pernyataan bernuansa politik tersebut muncul ketika ia bereaksi terhadap pernyataan RP Gupta, seorang penulis, bahwa “Modi telah melunasi utang Gujarat dan mengetahui bahwa sudah waktunya baginya untuk membayar utang negara.”

Modi, yang berpidato di pertemuan kecil anggota Kamar Dagang Odisha dan Kamar Dagang Gujarat di mana ia merilis buku ‘Turn Around India-ThroughInclusive Governance & Team Spirit’ yang diedit oleh Gupta, memilih untuk tidak berkomentar untuk menyampaikan pidato Rahul Gandhi pidato di CII yang dilaksanakan pada hari sebelumnya di Delhi di mana wakil presiden Kongres berbicara tentang pembangunan inklusif.

Keturunan Gandhi tampaknya mengacu pada Modi ketika dia berbicara tentang keterasingan kelompok minoritas yang merugikan pertumbuhan negara.

“Ketika Anda memainkan politik yang mengasingkan masyarakat, Anda menghentikan pergerakan masyarakat dan gagasan. Ketika hal itu terjadi, kita semua menderita. Bisnis menderita dan benih-benih ketidakharmonisan ditaburkan dan impian masyarakat kita sangat terganggu,” kata Gandhi. kata para pemimpin. bisa dilihat sebagai serangan terhadap Modi, yang dipandang oleh banyak orang sebagai tokoh yang mempolarisasi.

Modi mengatakan Gujarat-lah yang menetapkan agenda debat nasional mengenai politik pembangunan.

“Saat ini di negara kita ada perdebatan mengenai isu-isu ekonomi, kompetisi pembangunan baru telah dimulai dan masyarakat Gujarat bangga menetapkan agenda di negara ini untuk debat nasional mengenai politik pembangunan,” katanya.

“Selama ini pembahasan dan pembahasan topik ekonomi hanya terbatas pada beberapa pakar dan sektor saja. Namun kini terjadi perdebatan mengenai isu ekonomi di setiap universitas, media, dan forum industri. Ini merupakan pertanda positif,” ujarnya.

“Saat ini terdapat persaingan pembangunan yang positif antar negara bagian di negara ini,” tambahnya.

Singapore Prize