Sebagian besar siswa menjauh dari sekolah dan perguruan tinggi karena lalu lintas terhenti di banyak kota di Benggala Barat pada hari Kamis ketika kelompok pemuda sayap kiri memprotes kematian seorang aktivis mahasiswa dalam tahanan polisi.
Kelas-kelas di institusi pendidikan terkena dampak di seluruh negara bagian tersebut menyusul pemogokan yang diserukan oleh Federasi Mahasiswa India (SFI), sayap mahasiswa Partai Komunis India-Marxis, dan organisasi mahasiswa Kiri lainnya.
“Mahasiswa secara spontan memprotes serangan yang menindas dan keterlaluan yang dilakukan pemerintah negara bagian terhadap gerakan demokrasi,” kata Sekretaris Jenderal SFI Seluruh India Ritabrata Banerjee kepada IANS.
Sudipto Gupta (24), aktivis SFI, tewas dalam tahanan polisi di sini, Selasa, setelah ikut aksi agitasi.
Para komuter mengalami kesulitan akibat protes yang terjadi pada siang hari dan terdapat antrean lalu lintas yang panjang di jalan-jalan utama, terutama di Kolkata, menyusul blokade yang dilakukan antara pukul 11.00 hingga 11.15 dengan slogan yang diteriakkan aktivis mahasiswa.
Mahasiswa Universitas Calcutta melakukan protes di depan kampus College Street, sementara blokade diorganisir di persimpangan Shyambazar Five Point, Ultadanga, Moulali, Hazra, Kantor Polisi Jadavpur, persimpangan Behala Chowrasta dan Metiabruz.
Di distrik lain, blokade dilakukan di kota-kota besar.
Toko-toko dan tempat komersial tetap tutup di wilayah Tollygunge, Dhakuria, dan Garia di Kolkata selatan, tempat Front Kiri mengorganisir pemogokan umum selama 12 jam.
Kematian Gupta memicu kemarahan di seluruh negeri.
Perselisihan ini dipicu oleh polisi yang mengklaim bahwa Gupta meninggal karena cedera kepala yang dideritanya setelah menabrak tiang lampu saat dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Kepresidenan setelah penangkapannya. Sebaliknya, Front Kiri pihak oposisi mengklaim bahwa dia meninggal karena luka-luka yang dideritanya akibat dakwaan lashi berat yang dilakukan polisi.
Ketua Menteri Negara Bagian dan Kongres Trinamool Mamata Banerjee menyebut kematian Gupta “sangat disayangkan” dan berjanji untuk membantu keluarganya yang putus asa.
Aktivis sayap kiri mengatakan Gupta, seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Rabindra Bharati, “dipukuli tanpa ampun” ketika dia dan mahasiswa lain yang memprotes pemilihan umum di perguruan tinggi diangkut dengan bus ke Rumah Pemasyarakatan Kepresidenan.
Dalam prosesnya, Gupta rupanya terjatuh dari bus dan pingsan setelah menabrak tiang lampu, kata salah satu anggota SFI.
“Dia dipukul di kepala begitu keras hingga salah satu matanya melotot,” tambah Shatarup Ghosh, sekretaris gabungan SFI Benggala Barat.
Komisi Hak Asasi Manusia Benggala Barat telah memerintahkan penyelidikan atas kematiannya.