RAIPUR: Delapan warga Naxal menyerah di hadapan polisi di distrik Kondgaon yang dilanda pemberontakan di Chhattisgarh hari ini, kata polisi.
Hal ini menjadikan jumlah Naxal yang mundur dari gerakan dan menyerah di wilayah Bastar bulan ini menjadi 28 orang. Beberapa dari mereka berpangkat komandan; dua puluh dari mereka menyerah di distrik Kondagaon saja.
Warga Naxal yang menyerah hari ini sudah muak dengan “eksploitasi dan tindakan berlebihan” yang dialami para pemimpin senior serta penduduk desa setempat, kata Inspektur Polisi Tambahan Kondagaon Surjit Atri.
Mereka yang menyerahkan diri hari ini adalah Saanu (25), Gagru (50), Ganjo (55) dan Aaytu (35), yang merupakan anggota kelompok operasi lokal Barda; Para korban diidentifikasi sebagai Satau Naag (26), Kalar Timur (22) dan Mansharam (30); Shobhrai (33) aktif di wilayah Barda.
Mereka semua aktif dalam gerakan Naxal selama sekitar sepuluh tahun terakhir dan terlibat dalam ledakan, penyerangan terhadap instalasi pemerintah, pembakaran, dan lain-lain, kata Atri kepada PTI.
Dia mengatakan para kader ini menuduh para pemimpin senior Naxal dari Andhra Pradesh melakukan eksploitasi seksual terhadap perempuan dan anak perempuan suku, dan juga memeras uang dari penduduk setempat.
RAIPUR: Delapan warga Naxal menyerah di hadapan polisi di distrik Kondgaon yang dilanda pemberontakan di Chhattisgarh hari ini, kata polisi. Hal ini menjadikan jumlah Naxal yang mundur dari gerakan dan menyerah di wilayah Bastar bulan ini menjadi 28 orang. Beberapa dari mereka berpangkat komandan; dua puluh dari mereka menyerah di distrik Kondagaon saja. Warga Naxal yang menyerah hari ini sudah muak dengan “eksploitasi dan tindakan berlebihan” yang dialami para pemimpin senior serta penduduk desa setempat, kata Inspektur Polisi Tambahan Kondagaon Surjit Atri. googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2′); );Yang menyerah hari ini adalah: Saanu (25), Gagru (50), Ganjo (55) dan Aaytu (35) yang merupakan anggota `kelompok operasi lokal’ Barda; Satau Naag (26), Daya Kalar (22) dan Mansharam (30) yang beraktivitas di wilayah Kulanaar; Shobhrai (33) yang aktif di wilayah Barda. Mereka semua aktif dalam gerakan Naxal selama sekitar sepuluh tahun terakhir dan terlibat dalam ledakan, penyerangan terhadap instalasi pemerintah, pembakaran, dan lain-lain, kata Atri kepada PTI. Dia mengatakan para kader ini menuduh para pemimpin senior Naxal dari Andhra Pradesh melakukan eksploitasi seksual terhadap perempuan dan anak perempuan suku, dan juga memeras uang dari penduduk setempat.