Mahasiswa Government Medical College (GMC) melakukan protes di sini hari ini menuntut penangguhan mahasiswa yang diterima di Common Entrance Test (CET) secara tidak adil.
Para mahasiswa, yang tidak masuk kelas selama tiga hari berturut-turut hari ini, melakukan unjuk rasa damai dari kampus ke Karan Nagar Chowk dan menuntut “tindakan nyata” terhadap mereka yang diterima secara ilegal.
“Kami menuntut tindakan nyata terhadap siswa yang membeli kertas ujian untuk bisa diterima. Mereka yang menggunakan cara tidak adil harus dihukum,” kata mereka.
Cabang Kejahatan sedang menyelidiki penipuan yang melibatkan pejabat dan perantara dari Dewan Ujian Masuk Profesional (BOPEE), yang diduga membocorkan dokumen CET untuk membantu beberapa siswa agar dapat diterima di GMC.
Untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas penipuan tersebut, para siswa mengatakan mereka tidak akan kembali ke kelas mereka kecuali pemerintah mengambil tindakan terhadap pelakunya.
“Mengapa kami harus menderita karena kebodohan orang lain? Hal ini seharusnya tidak mempengaruhi karier kami. Kami telah bekerja keras untuk sampai ke sini. Kami tidak akan menghadiri kelas-kelas sampai pemerintah bertindak,” kata para siswa. Sementara itu, Kepala Sekolah GMC, Rafiq Pampori berharap para siswa membatalkan aksi mogok dan melanjutkan kelas mulai Senin.
“Kami meminta mereka untuk mencatatkan protesnya di dalam kampus karena mereka sangat terluka. Ada beberapa mahasiswa yang keluar namun kembali dengan damai. Kami sudah melakukan pendampingan kepada mahasiswa tersebut dan mudah-mudahan mulai Senin mereka dapat melanjutkan tugas kuliahnya lagi,” tambah Pampori PTI.
Dia mengatakan kekhawatiran para mahasiswa itu “benar-benar” dan pemerintah harus mempercepat penyelidikan.
“Kekhawatiran mahasiswa ini tulus. Kami ingin kasus ini segera diselidiki agar masalah ini bisa segera diselesaikan,” kata Pampori.
Mahasiswa Government Medical College (GMC) melakukan protes di sini hari ini menuntut penangguhan mahasiswa yang diterima secara tidak adil dalam Tes Masuk Umum (CET). unjuk rasa damai dari kampus hingga Karan Nagar Chowk dan menuntut “tindakan nyata” terhadap mereka yang memperoleh izin masuk melalui cara ilegal. “Kami menuntut tindakan nyata terhadap siswa yang membeli kertas ujian untuk bisa diterima. Mereka yang menggunakan cara tidak adil harus dihukum,” kata mereka. googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); );Cabang Kejahatan sedang menyelidiki penipuan yang melibatkan pejabat dan perantara dari Dewan Ujian Masuk Profesional (BOPEE) , yang diduga membocorkan makalah CET untuk membantu beberapa siswa diterima di GMC. Untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas penipuan tersebut, para siswa mengatakan mereka tidak akan kembali ke kelas mereka kecuali pemerintah mengambil tindakan terhadap pelakunya. “Mengapa kita harus menderita karena kebodohan orang lain. Itu tidak boleh mempengaruhi karir kita. Kita telah bekerja keras untuk sampai ke sini. Kita tidak akan menghadiri kelas-kelas sampai pemerintah bertindak,” kata para siswa. Sementara itu, Kepala Sekolah GMC, Rafiq Pampori berharap para siswa membatalkan aksi mogok dan melanjutkan kelas mulai Senin. “Kami meminta mereka untuk mencatatkan protesnya di dalam kampus karena mereka sangat terluka. Ada beberapa mahasiswa yang keluar namun kembali dengan damai. Kami sudah melakukan pendampingan kepada mahasiswa tersebut dan mudah-mudahan mulai Senin mereka dapat melanjutkan tugas kuliahnya lagi,” tambah Pampori PTI. Dia mengatakan kekhawatiran para mahasiswa itu “benar-benar” dan pemerintah harus mempercepat penyelidikan. “Kekhawatiran mahasiswa ini tulus. Kami ingin kasus ini segera diselidiki agar masalah ini bisa segera diselesaikan,” kata Pampori.