Anggota Kongres Trinamool Rajya Sabha Kunal Ghosh, yang dikeluarkan dari partai, mengatakan pada hari Minggu bahwa dia telah memohon kepada pimpinan partai untuk mencabut tindakan disipliner terhadapnya.

Jurnalis yang menjadi anggota parlemen, yang telah beberapa kali diperiksa oleh polisi sehubungan dengan penipuan dana Saradha, menyatakan bahwa dia belum menerima pemberitahuan apa pun dari partai.

Ghosh mengatakan dia juga telah mengirimkan “surat pribadi” kepada ketua partai Mamata Banerjee namun menolak mengungkapkan isinya.

“Saya telah menulis surat kepada ketua komite disiplin Partha Chatterjee dan sekretaris jenderal partai Mukul Roy. Saya telah meminta mereka untuk mencabut skorsing saya,” kata Ghosh.

“Saya menulis kepada mereka bahwa saya tidak dapat membalas (pemberitahuan) acara tersebut karena saya tidak pernah menerimanya. Saya tidak terlibat dalam aktivitas anti-partai apa pun. Saya harus berkomunikasi dengan media, karena hal itu terjadi secara teratur. Saya ketika Saya keluar setelah sesi interogasi di komisaris Bidhan Nagar,’ katanya. Komisaris sedang menyelidiki penipuan Saradha yang bernilai multi-crore.

Chatterjee mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Ghosh telah diskors dari partainya karena alasan disipliner dan akan berlaku segera.

“Terlepas dari kenyataan bahwa Ghosh terus berbicara menentang partai tersebut, mencoreng citranya. Komite Disiplin bertemu pada 27 September dan dengan suara bulat memutuskan untuk menskorsnya,” kata Chatterjee.

Ghosh mengecam pimpinan partai di sebuah acara pada tanggal 20 September, menuduh bahwa dia dijadikan kambing hitam oleh mereka yang terlibat dalam penipuan tersebut, dan menuntut penyelidikan Biro Investigasi Pusat (CBI).

Ghosh, yang pernah mengepalai bagian media Saradha, telah melontarkan serangkaian tuduhan terhadap partai tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Ia bahkan mengklaim tiga anggota Trinamool Lok Sabha diam-diam bertemu dengan penasihat politik Kongres Sonia Gandhi Ahmed Patel di sebuah pesta teh di Delhi.

Dia menuduh bahwa seorang pemimpin Trinamool yang menuntut pengunduran dirinya karena penipuan tersebut telah meminta Rs4 crore dari bos Saradha Sudipta Sen di masa lalu.

Skandal ini terungkap pada bulan April ketika Grup Saradha menutup tokonya di Benggala Barat karena tidak mampu membayar kembali para penabung, terutama masyarakat miskin di kota-kota kecil dan desa-desa yang telah memarkir tabungan hidup mereka pada kelompok tersebut, karena tergiur dengan janji keuntungan yang besar.

Sen, bersama beberapa pembantu utamanya, kini berada di balik jeruji besi.

Ketika perusahaan tersebut bangkrut, terjadi gelombang kasus bunuh diri yang dilakukan oleh agen dan investor serta protes di seluruh negara bagian.

pragmatic play