NEW DELHI: SIT yang ditunjuk Mahkamah Agung untuk menyelidiki kasus-kasus uang gelap hari ini mengatakan bahwa mereka akan melacak para pelakunya “besar atau kecil” dan menyerahkan laporannya pada minggu pertama bulan Desember.

Ditegaskan juga bahwa kerahasiaan pemegang rekening di luar negeri tidak akan dilanggar. SIT mengatakan pihaknya mengumpulkan lebih banyak nama selain lebih dari 600 pemegang rekening di bank HSBC, Jenewa, yang diserahkan pemerintah kepada Mahkamah Agung kemarin untuk diselidiki.

“Laporan kedua akan diberikan ke Mahkamah Agung pada tanggal 3 atau 4 Desember,” kata Hakim Shah kepada PTI usai pertemuan anggota SIT di sini hari ini. Laporan pertamanya diserahkan pada bulan Agustus tahun ini.

Panel mengatakan semua orang setara di hadapannya dan tidak akan membiarkan pelakunya diampuni. “Di hadapan kita, tidak ada yang besar, tidak ada yang kecil. Semua orang sama. Siapa pun yang menjarah negara ini akan ditangkap dan akan dihukum, baik secara ekonomi maupun lainnya. Ini meyakinkan kami,” kata Hakim Arijit Pasayat, wakil ketua, mengatakan .

Hakim Shah mengatakan hingga saat ini mereka telah memutuskan sejumlah kasus yang melibatkan tokoh-tokoh besar di negara tersebut. “Kami tidak akan mempermasalahkan siapa yang besar. Kami akan memperlakukan mereka setara dengan orang termiskin di negara ini,” ujarnya. Keduanya adalah pensiunan hakim Mahkamah Agung.

Di tengah perdebatan sengit mengenai pengungkapan nama-nama pemegang rekening bank asing yang dapat mengancam kerja sama masa depan dengan negara lain, ketua SIT mengatakan perjanjian kerahasiaan tidak dapat dilanggar.

“Klausul kerahasiaan sudah ada dan untuk saat ini kami harus menghormatinya kecuali negara lain (mengatakan)…

Kerahasiaan adalah perjanjian internasional. Anda tidak dapat melanggar perjanjian tersebut. Jika Anda melanggarnya, informasi lebih lanjut tidak akan diberikan oleh mereka dan diperlukan konfirmasi dari negara lain.

Ada bukti bahwa manusia mempunyai akun itu. Itu membuktikan Anda tidak akan mendapatkannya,” katanya.

Hakim Shah mengatakan penyelidikan terhadap orang-orang yang dituduh menyembunyikan uang di luar negeri berjalan “sangat cepat” dan tindakan yang diperlukan akan diambil terhadap mereka.

“Penyelidikan terhadap semua kasus uang gelap berjalan dengan sangat cepat dan semua lembaga mempunyai tugas yang jelas. Saya yakin ini akan memberi kita hasil yang baik. Saya tidak berpikir kecepatannya lambat dibandingkan penyelidikan pajak dan hal-hal lain Kasus-kasus seperti itu menyangkut prosedur hukum. Instansi yang melakukannya dan SIT yang melihatnya,” ujarnya.

“Bahkan jika perintah tersebut diterima, beberapa orang akan mengajukan permohonan ke pengadilan dan mendapatkan perintah penundaan. Jadi dalam keadaan seperti itu sulit untuk mengatakan bahwa departemen tidak bergerak cepat. Departemen bergerak cepat. Mereka (departemen dan pejabat) juga telah melakukan hal yang sama. bertindak,” katanya.

Jaksa Agung Mukul Rohatgi kemarin menyerahkan daftar 627 nama yang memiliki rekening di bank HSBC, Jenewa. Nama-nama ini juga telah dibagikan kepada SIT sebelumnya. Hakim Shah mengatakan akan ada lebih banyak penuntutan terhadap orang-orang yang menimbun uang gelap “dalam waktu yang wajar”.

SIT juga berbagi data dengan lembaga lain untuk membantu mempercepat penyelidikannya, katanya.

Hakim Shah mengatakan tidak ada masalah dalam berbagi informasi antara berbagai anggota SIT. “Ada juga kasus di ED dan CBI dan tidak ada masalah dalam sharing.

Semua yang bisa dibagikan dibagikan,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ketua SIT tidak menutup kemungkinan adanya pengiriman uang gelap melalui bank asing. “Mereka harus… Untuk saat ini kami belum memiliki informasi itu,” katanya.

Sekretaris Gabungan (Pendapatan) di Kementerian Keuangan adalah Sekretaris Anggota di SIT. JS (Pendapatan) berkoordinasi dengan semua lembaga dan tidak ada masalah dalam berbagi informasi, kata sumber resmi.

SIT, yang diberitahukan pada tanggal 29 Mei, mengadakan pertemuan pertamanya pada tanggal 2 Juni. Anggota SIT termasuk Sekretaris Pendapatan, Deputi Gubernur Reserve Bank of India, Direktur Biro Intelijen (IB), Direktorat Penegakan (ED), Biro Investigasi Pusat (SBI), Unit Intelijen Keuangan (FIU) dan sayap Penelitian dan Analisis (MENTAH).

Selain itu, Ketua Badan Pusat Pajak Langsung (CBDT), Dirjen Biro Pengawasan Narkotika (NCB) dan DRI, serta Sekretaris Bersama (Divisi Penelitian Pajak dan Pajak Luar Negeri-I) juga tergabung dalam kelompok tersebut. SIT bertanggung jawab untuk menyelidiki kasus-kasus uang gelap yang disembunyikan di luar negeri melalui koordinasi berbagai anggota.

Keluaran SDY