NEW DELHI: Kelompok teror yang ditakuti ISIS dan semua afiliasinya, yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan brutal dan pembunuhan di Irak dan Suriah, telah dilarang di India berdasarkan Undang-Undang Kegiatan Melanggar Hukum (Pencegahan).

Perekrutan pemuda dari India dan radikalisasi mereka merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi negara tersebut, terutama sehubungan dengan kemungkinan dampaknya terhadap keamanan nasional ketika pemuda tersebut kembali ke India, kata Kementerian Dalam Negeri ketika kelompok teroris tersebut dilarang.

Negara Islam/Negara Islam Irak dan Levant/Negara Islam Irak dan Suriah/Daish dan semua manifestasinya telah dinyatakan dilarang di India berdasarkan UAPA, demikian pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Kementerian.

Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh mengatakan di Parlemen pada 16 Desember 2014 bahwa kelompok Timur Tengah telah dilarang di India berdasarkan aneksasi PBB.

Menurut pemberitahuan terbaru, kelompok tersebut beroperasi di Irak dan negara-negara tetangga dan telah melakukan tindakan teroris untuk mengkonsolidasikan posisinya di wilayah tersebut dengan merekrut pemuda untuk ‘Global Jehad’ guna mencapai tujuan mendirikan ‘Khilafah’ sendiri dengan cara menggulingkannya. pemerintahan yang dipilih secara demokratis.

Kelompok ini juga melakukan terorisme dalam bentuk pembunuhan warga sipil dan pasukan keamanan yang tidak bersalah dan pemerintah pusat percaya bahwa Negara Islam/Negara Islam Irak dan Levant/Negara Islam Irak dan Suriah/Daish terlibat dalam radikalisasi dan perekrutan pemuda yang rentan. dari berbagai negara termasuk India.

Singh mengatakan kelompok itu dilarang berdasarkan ketentuan yang berkaitan dengan organisasi yang tercantum dalam Jadwal Perintah PBB untuk Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme (Implementasi Resolusi Dewan Keamanan), 2007, yang dibuat berdasarkan bagian kedua Undang-Undang Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan). ), 1947.

Empat pemuda Mumbai pergi ke Irak-Suriah pada Mei 2014 untuk bergabung dengan ISIS. Salah satu dari mereka kembali pada akhir tahun lalu sementara tiga lainnya masih belum diketahui.

Seorang eksekutif sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Bangalore ditangkap pada bulan Desember tahun lalu karena diduga menjalankan akun Twitter pro-ISIS.

Bulan lalu, orang lain dari Hyderabad dilarang bepergian ke Suriah, dengan alasan bergabung dengan ISIS.

Baru-baru ini, pensiunan kepala Biro Intelijen Asif Ibrahim mengatakan ada bahaya yang mengancam jika pemuda India pindah ke zona konflik (Irak-Suriah) sebagai panutan, dan perkembangan seperti itu secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan ancaman bagi negara tersebut.

“Potensi ancaman diperkuat dengan kembalinya beberapa elemen eselon bawah dari zona konflik,” katanya.

uni togel