Anggota keluarga terpidana mati asal India, Sarabjit Singh, yang berada dalam keadaan koma menyusul serangan mematikan terhadap dirinya oleh sesama narapidana di penjara Lahore, menyeberang ke Pakistan pada Minggu sore untuk mengunjunginya di sebuah rumah sakit di Lahore.
Dipimpin oleh saudara perempuan Sarabjit, Dalbir Kaur, istrinya Sukhpreet Kaur dan putrinya Swapandeep dan Poonam melintasi pos pemeriksaan gabungan Attari-Wagah dalam perjalanan ke Lahore, sekitar 20 km dari perbatasan internasional India-Pakistan.
Keluarga tersebut memanjatkan doa di Harmandir Sahib, kuil Sikh tersuci di Amritsar, yang dikenal sebagai Kuil Emas, pada Minggu pagi sebelum berangkat ke perbatasan, 30 km dari Amritsar.
Kondisinya sedemikian rupa sehingga ada rasa takut di hati kami. Kami berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar dia segera pulih,” Dalbir Kaur ucapnya sebelum berangkat ke Pakistan.
Dia mengatakan keluarga tersebut mendapat visa selama 15 hari untuk mengunjungi Pakistan. Pihak berwenang di sana mengizinkan salah satu anggota keluarga untuk menemani Sarabjit di rumah sakit.
Komisaris Tinggi Pakistan di New Delhi mengeluarkan visa untuk keluarga tersebut sebagai kasus khusus pada Sabtu malam setelah dokter di Rumah Sakit Jinnah di Lahore menggambarkan kondisi Sarabjit sebagai “kritis” dan “dalam koma yang dalam”.
Kami berdoa agar dia (Sarabjit) cepat pulih. Kami ingin membawanya kembali ke India untuk perawatan,” kata putri Sarabjit, Swapandeep.
“Kami berharap dia pulih dan visa kami tidak perlu diperpanjang,” kata Swapandeep.
Dia menuntut agar Sarabjit dipindahkan ke fasilitas yang lebih baik. “Kami sangat khawatir dengan kondisinya. Pihak berwenang harus segera memindahkannya ke rumah sakit yang bagus dengan fasilitas yang lebih baik. Rumah sakit (Jinnah) ini tidak memiliki fasilitas yang memadai,” kata Swapandeep.
Sarabjit (49) menderita luka kritis di kepala dalam serangan yang tidak beralasan dan tiba-tiba oleh empat hingga lima narapidana dengan batu bata dan pelat di Penjara Kot Lakhpat Lahore pada Jumat malam.
Dia telah menjalani hukuman mati di Pakistan sejak tahun 1990 setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan Pakistan atas ledakan bom di Lahore dan Multan, yang menyebabkan 14 orang tewas.
Keluarga Sarabjit menyatakan bahwa dia tidak bersalah, dan bahwa dia menyeberang ke Pakistan dalam keadaan mabuk pada bulan Agustus 1990 dan ditangkap di sana.
Namun, polisi di Pakistan mengklaim bahwa Sarabjit Singh, yang dikenal sebagai Manjit Singh, terlibat dalam serangan teroris.