Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menimbulkan perang, kata sebuah harian Pakistan, yang menggambarkan pertunjukan rudal nuklir jarak jauh Agni V yang dilakukan India pada parade Hari Republik sebagai “pertunjukan otot yang meresahkan”.

Sebuah editorial di Daily Times pada hari Senin mengatakan: “Dalam tampilan yang meresahkan, negara tetangga India memamerkan rudal nuklir jarak jauh terbarunya Agni V yang dikatakan mampu menyerang di mana saja di Tiongkok dan bahkan hingga beberapa wilayah di Tiongkok. Eropa.”

“Kejadian tersebut adalah Hari Republik India dan ditandai dengan pilihan kata-kata diplomatis yang jarang terjadi ketika Presiden India Pranab Mukherjee menyatakan bahwa India siap mengulurkan tangan persahabatan kepada Pakistan namun persahabatan tersebut tidak boleh ‘dianggap begitu saja’. ” menambahkannya.

Bahwa Pranab Mukherjee harus “berbicara begitu keras dan tergesa-gesa setelah permusuhan baru-baru ini di Garis Kontrol (LoC) sungguh mengejutkan”.

Hubungan India-Pakistan terpukul setelah New Delhi menuduh pasukan Pakistan membunuh secara brutal dua tentara India di dekat LoC pada 8 Desember, dan memenggal salah satu dari mereka. Kepala yang terpenggal itu dibawa pergi.

Pakistan menuduh pasukan India membunuh dua tentara Pakistan dalam dua hari berbeda.

“Hal ini juga sangat mengkhawatirkan bahwa Presiden India memutuskan untuk menggunakan kata-kata yang sengaja menghasut pada hari negaranya menunjukkan senjata nuklir yang kuat – intimidasi atau ancaman? Pernyataan khusus ini menyoroti meningkatnya kekhawatiran mengenai perlombaan senjata nuklir di kawasan, terutama antara kedua negara. dua tetangga yang terpecah belah di masa lalu seperti Pakistan dan India,” kata harian itu.

Lebih lanjut dikatakan bahwa proses perdamaian yang telah dilakukan kedua negara dengan sangat hati-hati setelah ketegangan setelah serangan Mumbai tahun 2008 adalah “sebuah upaya yang harus dihargai dan dilakukan secara menyeluruh”.

“Hanya dengan mengajak kedua negara untuk berunding, bersedia menangani masalah masing-masing dengan telinga dan pikiran terbuka, sudah merupakan sebuah pencapaian. Melihat hal tersebut adalah tantangan sebenarnya. Dan tantangan inilah yang banyak ditentang oleh para penentang keinginan untuk menyabotase proses perdamaian. dengan cara apa pun yang memungkinkan,” tambahnya.

Harian tersebut menekankan bahwa pihak berwenang India harus menyelidiki kemungkinan aktor non-negara yang melakukan serangan terhadap tentara mereka.

“Mereka yang memiliki kepentingan dalam proses perdamaian dan dialog konstruktif antara India dan Pakistan harus memahami bahwa kedewasaan, kerendahan hati, dan komitmen nyata untuk menjaga keseimbangan harus ada jika aktor non-negara ingin dikalahkan.

“Penyelesaian bilateral antara kedua belah pihak perlu dimulai daripada saling menyalahkan. Sekarang bukan waktunya untuk menimbulkan perang karena jika komunikasi yang nyata dan efektif tidak terjalin, gambaran yang lebih besar akan hilang.”

Live Casino Online