BHOPAL: Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia Smriti Irani hari ini mengungkapkan bahwa dia dikutuk sebagai “beban” oleh seseorang pada saat kelahirannya.
“Aku menceritakan ini untuk pertama kalinya bahwa ketika aku lahir, seseorang memberi isyarat kepada ibuku bahwa beti to bojh hoti hai (anak perempuan adalah beban) dan oleh karena itu dia harus membunuhku. Tapi ibuku berani dan dia tidak melakukannya. Itu sebabnya Saya berdiri di sini di hadapan Anda hari ini,” kata Irani ketika seorang siswa bertanya kepadanya tentang ancaman pembunuhan terhadap janin perempuan.
Malpraktek seperti ini harus diberantas dan merupakan program prioritas pemerintah, katanya.
Mendidik anak perempuan bukan hanya mendidik perempuan, tapi keluarga yang kelak ikut membantu pembangunan bangsa, tuturnya.
Ketika ditanya tentang perbedaan dewan dan kurikulum di berbagai negara bagian, Irani mengatakan masalah keseragaman pendidikan akan dibahas dalam Kebijakan Pendidikan Nasional (NEP).
Merujuk pada pertanyaan lain, ia mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menghubungkan pendidikan dengan pengembangan keterampilan untuk mengatasi masalah pengangguran di negara ini dan juga untuk membuat kurikulum lebih praktis.
NEP akan dirumuskan setelah membahas masalah ini di tingkat nasional, negara bagian, regional dan juga internasional untuk mengatasi semua masalah, katanya.
Ia menginformasikan bahwa Kementerian HRD juga sedang dalam proses membuat proyek perpustakaan elektronik nasional sehingga pelajar dan masyarakat lainnya memiliki akses terhadap basis pengetahuan yang luas. Untuk itu, kementerian juga akan menjalin kerja sama dengan perpustakaan internasional.
Kementerian juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan berkualitas kepada para guru, katanya.
Ketika ditanya tentang kurangnya kesempatan bagi siswa miskin yang orangtuanya tidak mampu secara finansial untuk mengirim mereka ke lembaga pendidikan yang baik, Irani menyarankan para siswa untuk tidak merasa bahwa orang tua mereka tidak bisa berbuat banyak untuk mereka.
Merujuk pada teladannya, menteri mengatakan bahwa dia sendiri dibesarkan di keluarga kelas menengah ke bawah dan karena dukungan orang tuanya dia mencapai posisi tersebut saat ini.
Irani juga mencontohkan Perdana Menteri Narendra Modi, yang menjual teh dan kini menduduki posisi teratas negara, untuk menginspirasi pelajar.
Smriti mengatakan Kementerian HRD akan menawarkan beasiswa kepada kandidat tersebut untuk mempromosikan mereka.
Ia juga menginformasikan bahwa mereka disibukkan dengan Proyek Pelestarian Akademik Nasional dan Kampanye Inovasi Nasional, serta mempopulerkan aliran matematika dan sains.