Setelah pembantaian komunal baru-baru ini yang meninggalkan jejak kematian dan kehancuran di Muzaffarnagar dan sekitarnya, SP pada hari Rabu mengganti kandidatnya untuk kursi Saharanpur Lok Sabha, Feeroj Aftab. Dan partai tersebut menempatkan Imran Masood di tempat Aftab.
Partai tersebut sebelumnya terpaksa mengganti kandidatnya dari daerah pemilihan Bagpath setelah Sampal Shastri menolak untuk tetap ikut serta setelah kerusuhan melanda sebagian wilayah Uttar Pradesh Barat.
Karena mayoritas dari mereka yang tewas dalam kerusuhan tersebut adalah komunitas Muslim, yang penuh kebencian terhadap pemerintahan Akhilesh Yadav, petinggi SP merasakan adanya masalah bagi partai tersebut pada pemilu LS 2014.
Kepemimpinan SP juga harus menghadapi pengunduran diri beberapa pemimpin lokalnya. Tak hanya itu, beberapa di antara mereka juga disibukkan dengan upaya mengobarkan sentimen anti pemerintah di komunitasnya.
Karena alasan inilah partai memutuskan untuk memperingati ‘Sadbhawana Saptah’ (pekan kerukunan masyarakat) untuk menjangkau kelompok masyarakat yang dirugikan dan untuk menyembuhkan luka komunitas Muslim.
Dan mulai hari Rabu, SP akan mengadakan seminar dan konferensi, selain mengadakan rapat umum untuk menyampaikan pesan kerukunan dan perdamaian komunal.
Sementara itu, pihak oposisi yang dipimpin BSP menggambarkan aksi tersebut sebagai taktik politik untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam menangani kerusuhan.
Yang lebih mengkhawatirkan bagi pemerintahan SP adalah laporan intelijen mengindikasikan bahwa para pemimpin SP berada di balik protes besar-besaran yang terjadi selama kunjungan Akhilesh ke daerah yang terkena dampak. Rupanya, para pembangkang yakin bahwa kerusuhan dan pengungsian besar-besaran disebabkan oleh kelambanan pemerintah negara bagian dalam melakukan tindakan kriminal.
Sementara itu, Aftab, yang diberhentikan begitu saja sebagai calon SP, dikatakan sangat tidak senang dengan kepemimpinan partai atas kegagalannya mengatasi pesta kekerasan.
Ngomong-ngomong, dia sudah mendapat tekanan luar biasa dari komunitas dan pendukungnya untuk mundur.
Namun, sebelum dia dapat melakukan hal tersebut, pimpinan SP bertindak cepat, sehingga dia tidak mempunyai kesempatan untuk membuat partai bersikap defensif.
Sejauh ini, SP telah mengganti 17 calonnya, yang telah diumumkan sebelumnya, dan perubahan daftar calon telah menimbulkan faksionalisme dan pertikaian di dalam unit distrik partai tersebut.