Kandidat perdana menteri BJP Narendra Modi pada hari Rabu menyebut manifesto Kongres sebagai ‘lelucon’ dan menuduh AAP menipu masyarakat dan menyebut partai tersebut sebagai agen Kongres. Berbicara dalam rapat umum besar-besaran di kawasan Taman Shastri di Delhi, Modi mengkritik UPA dan pendukungnya karena menciptakan aliansi untuk menghentikannya menjadi Perdana Menteri India.
“Pada awal pemilu, oposisi dan partai-partai negara lainnya membuat aliansi untuk mengalahkan partai yang berkuasa, namun pada pemilu kali ini, partai yang berkuasa dan partai-partai lain membuat aliansi untuk menghentikan Modi menjadi perdana menteri. Mereka (AAP) bekerja sama untuk menghentikan BJP membentuk pemerintahan di Pusat,” katanya.
“Semua partai ketakutan karena mulai dari pandit politik hingga pemilih biasa, semua orang mengatakan bahwa kali ini BJP akan membentuk pemerintahan,” katanya.
Menyerang partai Kongres atas manifestonya yang dirilis pada hari sebelumnya, dia berkata, “Manifesto tersebut sama dengan yang diulangi dalam dua pemilu terakhir. Mereka memasukkan hal-hal tersebut ke dalam manifesto yang tidak dapat mereka sampaikan pada pemilu parlemen tahun 2004 dan 2008.” Dia menyebut manifesto Kongres sebagai lelucon. “Manifesto adalah dokumen yang sangat serius yang mewakili ideologi dan agenda partai, namun setelah membaca manifesto Kongres, saya tahu itu hanya lelucon. Itu adalah lelucon bagi masyarakat India,” katanya. Ia juga mengusut isu penggantian calon Kongres asal wilayah Vadodara Gujarat dan menuding partai tersebut menolak tiket ke Dalit.
“Ketika Rahul Gandhi mengatakan bahwa dia akan mengubah seluruh sistem di Kongres dan memulai pemilihan pendahuluan untuk memilih kandidat, banyak orang mengatakan hal itu revolusioner. Tapi nyatanya orang yang seumur hidupnya berjuang untuk memilih suatu kontestasi telah digantikan oleh orang yang dekat dengan Shehzada (Rahul Gandhi), ”ujarnya.
Dia menargetkan Partai Aam Adami karena mengkhianati rakyat Delhi dan bekerja sebagai tim “B” di Partai Kongres.
“AAP mendukung partai Kongres. Pertama, mereka membentuk pemerintahan dengan bantuan Kongres, tapi bukannya bekerja untuk kesejahteraan rakyat, mereka malah mengundurkan diri dan sekarang partai tersebut berkampanye untuk pemilihan parlemen di seluruh negeri untuk mendukung Kongres,” katanya.
AAP pertama-tama membentuk pemerintahan bersama Kongres dan kemudian mengundurkan diri dan menyerahkan pemerintahan kepada Kongres melalui letnan gubernur, tambahnya. Dia menyebut Kejriwal sebagai pengkhianat dan mengatakan rakyat India tidak akan pernah memaafkannya. “Kalau ada yang melakukan kesalahan dalam politik, boleh dimaafkan, tapi kalau ada yang menikam orang lain dalam politik, tidak bisa dimaafkan.”