ITANAGAR: Sebagai contoh, departemen lingkungan hidup dan kehutanan Arunachal Pradesh telah mencapai 70 persen penghijauan di negara bagian tersebut pada saat kawasan hutan di negara tersebut mengalami penurunan yang mengkhawatirkan.

Program penghijauan dilakukan pada tahun 2010 di bawah Otoritas Perencanaan dan Pengelolaan Dana Kompensasi Kehutanan Negara di wilayah dimana pohon ditebang oleh lembaga pengguna untuk berbagai tujuan.

Keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini mengarahkan bahwa harus ada penghijauan sebagai kompensasi oleh lembaga pengguna yang harus menyisihkan sejumlah uang untuk tujuan tersebut.

Keputusan tersebut juga memerintahkan bahwa negara yang bersangkutan harus menyediakan lahan di mana penghijauan dapat dilakukan.

“Sumber dana untuk CAMPA dihasilkan dari lembaga pengguna yang mengusulkan berbagai kegiatan pembangunan dan mengajukan permohonan pembukaan hutan,” kata Diganta Gogoi, Wakil Konservator Hutan (CAMPA & WP).

Negara dengan luas wilayah geografis 83.743 km persegi ini memiliki lebih dari 5.000 jenis tumbuhan berbunga, 600 jenis anggrek, 89 jenis bambu, 18 jenis alang-alang, 400 jenis pakis, 24 jenis gymnospermae dan jumlah yang tak kalah besar. dari alga, jamur, lumut kerak, lumut, dan mikroorganisme yang belum dijelajahi.

Selain itu, kawasan ini merupakan rumah bagi lebih dari 100 spesies mamalia, 650 burung, 83 reptil, 130 ikan dan tujuh primata non-manusia serta spesies serangga, mikro-organisme, dan bentuk kehidupan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Tak heran jika Arunachal Pradesh dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya masuk dalam daftar 18 “biodiversity hotspot” di dunia.

Arunachal Pradesh memiliki luas total 51.540 kilometer persegi di bawah tutupan hutan, dimana 10.089,99 kilometer persegi di antaranya berada di bawah hutan cadangan.

Gogoi menunjukkan bahwa penghijauan kompensasi sesuai mandat KAMPA negara bagian adalah target utama dan dana tersebut terutama diperoleh untuk perlindungan dan konservasi hutan.

“Menurut pedoman Mahkamah Agung, kami mendapat 10 persen dari jumlah simpanan setiap tahun. Kami akan mendapat lebih banyak dana hanya jika kami memohon perbaikan kepada pengadilan,” kata Gogoi.

Ia mengatakan bahwa spesies lokal umumnya dimanfaatkan untuk perkebunan karena spesies asli lebih berhasil.

“Jika undang-undang kehutanan negara disahkan, yang sedang dalam proses, dengan memasukkan hukum adat seperti yang disarankan oleh berbagai LSM, maka akan ada perubahan undang-undang dan aturan sambil menerapkan berbagai skema,” ujarnya.

Keluaran SGP Hari Ini