SRINAGAR: Dua orang dari Jammu dan Kashmir tewas dan tiga lainnya hilang setelah gempa berkekuatan 7,9 skala richter melanda Nepal kemarin, menyebabkan kerusakan luas di negara Himalaya tersebut.
Seorang pejabat mengatakan jenazah Sujaan Singh, 65 tahun dan putra sulungnya Parminder Singh (30), penduduk desa Simbal Camp di daerah Miran Sahib di Jammu, ditemukan dari puing-puing di Nepal.
“Duo orang berusia 65 tahun yang menjalankan ‘dhaba’ di Nepal hilang setelah gempa kemarin. Mayat mereka ditemukan dari reruntuhan hari ini dan keluarga telah diberitahu,” kata seorang pejabat.
Menurut kerabat almarhum, keduanya telah menjalankan bisnis makanan di Nepal selama lebih dari tiga dekade.
Duo ini, menurut anggota keluarga, akan kembali bulan depan untuk menghadiri pernikahan salah satu kerabat mereka.
Kerabat dan kerabat mereka mendesak pemerintah pusat untuk memfasilitasi pemulangan jenazah mereka ke tempat kelahiran untuk upacara terakhir.
Menurut beberapa perkiraan, sekitar 2000 warga Kashmir, sebagian besar terkait dengan kerajinan tangan, bekerja di Nepal.
Polisi telah menyediakan saluran bantuan telepon di Ruang Kontrol Polisi (PCR) Srinagar untuk semua orang yang anggota keluarga atau temannya berada di Nepal dan khawatir akan kesejahteraan mereka akibat gempa bumi di sana.
“PCR akan berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (MEA) untuk mengetahui keberadaan seluruh warga J&K tersebut di Nepal. Semua pihak yang berkepentingan diminta menghubungi nomor saluran bantuan untuk mendapatkan bantuan,” kata juru bicara kepolisian.
Ia mengatakan, dari 28 orang asal Kashmir yang dilaporkan hilang di Nepal sejak kemarin, PCR Kashmir berhasil melacak 25 orang di antaranya.
“Mereka telah diberitahu untuk menghubungi keluarga mereka di rumah,” katanya, seraya menambahkan bahwa polisi sedang melakukan upaya untuk melacak tiga orang hilang lainnya.
Dua warga Kashmir dilaporkan terluka akibat gempa tersebut.
Seorang anggota keluarga Aamir Hassan, 35 tahun, dari distrik Baramulla di Kashmir Utara mengatakan bahwa mereka belum dapat berkomunikasi dengan Hassan sejak kemarin.
“Dia menghabiskan liburan di Kathmandu dan kami belum bisa menghubunginya sejak gempa melanda Nepal kemarin,” katanya, seraya menambahkan bahwa keluarga tersebut menelepon dengan panik untuk menemukannya.
Ketua Menteri Mufti Mohammad Sayeed mengarahkan komisaris divisi Kashmir dan Jammu untuk tetap berhubungan dengan lembaga terkait dan memastikan keselamatan warga J&K di Nepal.