MUMBAI: 72 speedboat berkecepatan tinggi yang diperoleh polisi Maharashtra dua tahun setelah serangan teror Mumbai tidak beroperasi dengan kapasitas penuh di sepanjang garis pantai negara bagian tersebut karena kekurangan bahan bakar dan masalah teknis yang tidak tertangani.

Departemen kepolisian negara bagian tahun lalu meminta izin pemerintah untuk menambah bahan bakar untuk kapal-kapal tersebut, namun izin tersebut belum disetujui, kata seorang pejabat senior kepolisian hari ini.

Beberapa kapal pencegat telah dilarang terbang karena mengalami hambatan teknis dan belum ditangani, katanya.

“Untuk perbaikannya butuh dana. Pemberian dana prosedurnya panjang sekali. Belum tahu kapan perahu akan diperbaiki,” kata petugas itu.

Kapal cepat (speedboat) canggih tersebut, yang dibeli dengan harga lebih dari Rs 30 crore, dimasukkan ke dalam pasukan pada tahun 2010 untuk mengamankan garis pantai Maharashtra sepanjang 720 km.

Tahun lalu, Direktur Jenderal Polisi Maharashtra Sanjeev Dayal menulis surat kepada pemerintah negara bagian untuk meminta izin menambah bahan bakar untuk kapal-kapal ini.

Menurut sumber, departemen kepolisian saat ini mengalihkan bensin atau solar yang ditujukan untuk kendaraan mereka ke kapal. Departemen Dalam Negeri mengizinkan 4.500 liter bahan bakar per tahun untuk setiap kendaraan polisi.

“Namun, tidak selalu mungkin untuk mengalihkan bensin atau solar untuk kapal dan oleh karena itu patroli air laut akan terkena dampak buruknya. Angkatan laut dan penjaga pantai mungkin melakukan yang terbaik untuk mengamankan perairan dalam, namun polisi negara bagian yang berpatroli di garis pantai bersama-sama tidak bisa melakukan hal tersebut. sesuai standar yang diharapkan,” kata petugas yang enggan disebutkan namanya.

Tidak ada polisi negara bagian yang berpatroli di perairan tersebut. “Hanya ketika ada ancaman tertentu, barulah perahu-perahu bisa berlayar ke laut untuk berpatroli, dan hal ini sangat disayangkan,” katanya.

Saat ditanya, Ditjen GP Dayal berharap pemerintah segera melakukan tindakan yang diperlukan, terkait kecukupan pasokan bahan bakar untuk kapal-kapal tersebut.

Namun, Dayal mengatakan, “Departemen kami melakukan yang terbaik untuk mengamankan garis pantai.”

Pada tanggal 26 November 2008, 10 teroris Pakistan tiba melalui jalur laut dan melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke arah orang-orang yang menewaskan 166 orang termasuk 18 personel keamanan dan melukai beberapa lainnya selain merusak properti senilai crores.

Setelah serangan teroris berdarah tersebut, pemerintah negara bagian membeli senjata api dan perahu untuk departemen kepolisian guna menangani terorisme secara efektif.

togel hk