Meskipun tentara dengan tegas mengendalikan situasi keamanan di Jammu dan Kashmir, komandan tertinggi tentara di Kashmir pada hari Sabtu mengatakan ada kekhawatiran atas ancaman peningkatan infiltrasi oleh militan ketika para pemimpin mereka di “Lembah” disingkirkan.
“Tentara telah berhasil menghilangkan para pemimpin militan di Kashmir. Angkatan Darat telah membunuh 11 militan, termasuk beberapa komandan tertinggi, sejak Januari,” kata Komandan Umum (GOC-in-C) Korps ke-15, Letjen. Gurmit Singh, kepada wartawan di sini.
Meski demikian, militer tetap siap menghadapi tantangan apa pun, termasuk kemungkinan masuknya militan Taliban dari Afghanistan setelah penarikan pasukan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (Isaf) pimpinan Amerika dari negara yang dilanda perang tersebut pada akhir tahun ini. tahun.
“Ada dinamika regional yang berbeda dalam situasi keamanan di negara bagian ini. Jaringan anti-infiltrasi tersedia di LoC dan di sepanjang perbatasan internasional dan kami siap menghadapi tantangan apa pun,” katanya.
Menurut Singh, para militan yang terbunuh termasuk seorang komandan Hizbul Mujahideen (HM), yang aktif di wilayah Sopore Kashmir Utara selama 12 tahun terakhir, dan seorang komandan Jaish-e-Mohammad (JeM). “Kami juga menangkap 13 militan, termasuk komandan divisi HM,” katanya.
Mengingat keberhasilan militer baru-baru ini dalam melenyapkan 10 ultras terkemuka, Jenderal tersebut mengatakan: “Ada kekhawatiran bahwa infiltrasi akan meningkat karena militan mencoba mengisi kekosongan kepemimpinan.” Mengenai pemilu Parlemen dan Majelis mendatang di negara bagian tersebut, Pemerintah Kanada mengatakan, “Kami akan menyediakan lingkungan yang aman untuk pelaksanaan pemilu.”
Mengenai operasi anti-militan yang dilakukan tentara, dia mengatakan aparat keamanan melakukan pengendalian maksimal saat melakukan penggerebekan. “Kami menghindari penembakan terhadap militan lokal karena mereka punya cukup waktu untuk menyerah. Kami hanya menembak setelah mereka mengincar kami. Militan lokal adalah pemuda yang salah arah dan karena alasan ini kami memberi mereka kesempatan maksimal untuk menyerah,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada kerugian tambahan yang dialami penduduk sipil selama operasi anti-militan.
Menolak untuk memberikan angka mengenai militan yang ada di Lembah tersebut, Singh mengatakan, “Situasi keamanan di Kashmir serta di Garis Kontrol (LoC) terkendali dengan baik.” Ia mengapresiasi koordinasi antara TNI Angkatan Darat, Polri J&K, dan aparat keamanan lainnya. “Koordinasi profesional kami dihargai di tingkat tertinggi. Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada pelanggaran hak asasi manusia,” tambahnya.