Tentara menyadari meningkatnya upaya infiltrasi yang dilakukan oleh militan di Kashmir mengingat “menipisnya” kepemimpinan militan dan pemilu mendatang, namun siap menghadapi tantangan apa pun, termasuk kemungkinan masuknya pejuang Taliban dari Afghanistan.

“Akan ada upaya penyusupan oleh militan karena tersingkirnya kepemimpinan (militan), tapi saya siap,” kata Perwira Jenderal Korps 15 Angkatan Darat, Letjen Gurmit Singh, hari ini kepada wartawan di sini.

Dia mengatakan keberhasilan jaringan anti-infiltrasi terlihat jelas pada tahun lalu ketika beberapa militan berhasil dibasmi di sepanjang Garis Kontrol.

Ditanya tentang pemilihan Lok Sabha dan Majelis yang akan datang, petugas tersebut berkata, “Kami akan sangat prihatin dalam menyediakan lingkungan yang aman” untuk proses pemilihan.

Komandan korps tersebut menghindari jawaban langsung ketika ditanya apakah penarikan pasukan AS dari Afghanistan dapat menyebabkan masuknya pejuang Taliban ke Kashmir.

Namun, dia mengatakan jaringan keamanan di Lembah siap menghadapi segala kemungkinan.

“Ada dinamika regional dalam situasi keamanan.

Jaringan anti-infiltrasi sudah terpasang dan kami siap untuk itu. Sebagai aparat keamanan, saya harus siap menghadapi tantangan keamanan apa pun. Dan untuk itu penilaian terhadap ancaman dan kesiapsiagaan merupakan dinamika yang penting,” tambahnya.

Letnan Jenderal. Singh mengatakan aktivitas militan pada awal tahun ini lebih tinggi di Lembah tersebut dibandingkan tahun lalu.

“Pemusnahan teroris pertama tahun lalu terjadi pada bulan April, namun tahun ini dimulai pada 7 Januari. Sejauh ini kami telah memusnahkan 24 teroris – 11 tewas dan 13 ditangkap,” katanya.

Dia mengatakan semua militan yang ditangkap adalah penduduk setempat karena tentara telah memberi mereka setiap kesempatan untuk menyerah.

“Kami tidak akan menembaki mereka sampai mereka menembaki kami.”

Letjen Singh mengatakan tidak ada korban jiwa dalam operasi tahun ini dan tidak ada kerusakan tambahan.

“Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada pelanggaran hak asasi manusia,” tambahnya.

Komandan Korps mengatakan infrastruktur militan masih utuh di seluruh Garis Kontrol.

Tentang operasi Keran yang kontroversial tahun lalu, Letjen. Singh mengatakan upaya penyusupan skala besar dari berbagai titik oleh militan berhasil digagalkan.

“Delapan militan tewas dan 59 senjata ditemukan. Tidak ada korban jiwa di pihak kami, namun enam tentara pemberani terluka dalam operasi tersebut,” katanya.

taruhan bola online