Tunjangan lima persen untuk Tekawade menyebabkan kas negara Rs 55 lakh, selain Rs 9 crore yang dibelanjakan untuk buku kerja. Dia juga tidak menyebutkan mengapa semua CA tidak dipublikasikan di situs web pemerintah negara bagian.

Seema Doke, petugas di Departemen Kesejahteraan Perempuan dan Anak, mengatakan, “Pembelian tersebut sesuai dengan tarif yang ditetapkan oleh Departemen Industri dan Pemerintah Persatuan. Suryakanta Sahkari Mahila Sanstha diberi kontrak untuk memasok chikki sesuai harga yang ditetapkan oleh departemen perindustrian negara. Tarif untuk filter air juga telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian.”

Tinjau Kontrak.JPGNamun, laporan Express yang diterbitkan pada 24 Juni menunjukkan proses yang diikuti dalam pemberian kontrak. Diakui Doke, tender elektronik itu wajib untuk barang-barang yang nilainya lebih dari Rs 3 lakh. Namun, dia berpendapat bahwa tender elektronik tidak penting untuk barang-barang yang tersedia berdasarkan sistem kontrak tarif. “CA tertanggal 1 April 2015 menyatakan bahwa tender elektronik adalah wajib untuk pembelian barang yang harganya lebih dari Rs 1 crore meskipun sistem kontrak tarif tersedia untuk barang tersebut. Pembelian kami dilakukan untuk tahun 2014-15 (sebelum CA diterbitkan),” ujarnya.

Pernyataan Doke mendukung beberapa kontradiksi. Sekretaris Utama JS Sahariya kemudian mengeluarkan surat edaran ke semua departemen pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa sistem kontrak tarif dihapuskan menyusul perintah Pengadilan Tinggi Bombay di bangku Nagpur. Radhika Rastogi, yang saat itu menjabat sebagai Komisaris Organisasi Penjualan dan Pembelian Pusat (CSPO), dalam surat perintah tertanggal 6 Juni 2013 dengan jelas menyebutkan bahwa LSM Suryakanta tidak dapat diberikan kontrak penyediaan chikki berdasarkan sistem kontrak tarif. Proses tender harus diundang untuk pemberian kontrak.

Menyusul laporan tersebut, Kongres melancarkan serangan pedas terhadap Munde. Juru bicara Kongres Negara Bagian Sachin Sawant mengajukan pengaduan ke Biro Anti-Korupsi menuntut penyelidikan menyeluruh atas masalah tersebut. Mantan Ketua Menteri Prithviraj Chavan menuntut penyelidikan CBI atas masalah ini. “Harus ada yang menjelaskan. Ini sangat serius dan mencurigakan. Ini adalah penipuan total. Batas kontrak tarif ditetapkan hingga Rs 3 lakh. Saya sadar akan hal ini. Tapi di atas Rs 3 lakh harus mengikuti proses e-tendering,” ujarnya.

Juru bicara NCP Majeed Menon menanyakan alasan terburu-buru menerbitkan 24 CA dalam satu hari. “Jelas maksud di balik tindakan itu tidak jelas,” katanya.

CM Devendra Fadnavis tidak menanggapi isu tersebut. Bendahara BJP Shaina NC mengatakan pihak oposisi membuat keluhan agar diberitakan.

lagutogel