Meskipun Ketua Menteri Gujarat Narendra Modi melontarkan komentar ‘burkha’ dan ‘puppy’, BJP hari ini mengatakan pihaknya ingin tata pemerintahan yang baik menjadi isu dalam pemilu dan menuduh Kongres berusaha mengalihkan perhatian publik dari kegagalan mereka. para pemilih.
“Kongres bersembunyi di balik sekularisme dan diam-diam ingin meraih suara,” kata juru bicara BJP Shahnawaz Hussain kepada wartawan di sini.
Saat ditanya apakah penggunaan kata selimut dan bukan burkha (kerudung) seperti yang dilakukan Modi dikecam oleh BJP, Hussain lebih dulu menjawab sekarang gunakan istilah selimut.
Namun, Hussain mengecam Modi dan menyatakan bahwa jika BJP menghadapi perlawanan sejak kerusuhan Gujarat pada tahun 2002, mereka juga harus mendapat tepuk tangan karena tidak ada kerusuhan yang terjadi di negara bagian tersebut sejak saat itu.
“Saat ini ada perdamaian di Gujarat dan lawan politik kami merasa terganggu dengan hal ini,” kata Hussain.
Oposisi utama menuduh bahwa 13.000 kerusuhan telah terjadi di bawah pemerintahan Kongres sejak kemerdekaan dan bersikeras bahwa mereka tidak mempunyai hak moral untuk membicarakan kerusuhan.
BJP mengatakan pihaknya tidak percaya menargetkan komunitas tertentu untuk mendapatkan suara.
“Suara setiap pemilih penting bagi BJP. Kami tidak melihat pemilih dari sudut pandang komunalisme, kecuali mereka yang haus akan suara. Kami percaya pada kerukunan di antara semua agama. Ideologi BJPlah yang perlu dikhawatirkan. semua makhluk.” Kata Hussain.
Dengan analogi, pemimpin BJP itu mengatakan, dari semut hingga gunung, partainya peduli terhadap kesejahteraan semua orang. Dia dengan cepat menambahkan bahwa yang dia maksud bukanlah komunitas minoritas atau gunung yang melambangkan mayoritas.
Hussain mengatakan korupsi, inflasi dan penipuan adalah permasalahannya dan BJP tidak akan membiarkan Kongres mengalihkan perhatian mereka dengan meningkatkan momok sekularisme.
BJP, yang mengenakan biaya Rs 5 per orang untuk rapat umum Modi yang akan diadakan di Hyderabad pada 11 Agustus, juga telah mengajukan keberatan kepada Kongres mengenai masalah ini.
“Uang ini akan diberikan kepada para korban banjir Uttarakhand. Ini adalah sebuah tragedi besar. Kami tidak akan menggunakan dana ini untuk keuntungan politik,” kata Hussain.
Partai tersebut menuduh Kongres gagal memberikan bantuan dan rehabilitasi yang memadai kepada orang-orang yang terdampar di negara bagian perbukitan tersebut. Kongres membagikan pelet busuk bergambar Rahul Gandhi di tas pembawanya. Itu menaburkan garam pada luka para korban, ujarnya.
BJP menolak pernyataan Sekretaris Jenderal Kongres Digvijay Singh yang menentang partai tersebut dan para pemimpinnya mengenai sekularisme dan mengatakan bahkan partainya sendiri tidak menganggapnya serius.
“Dia berpindah dari Twitter ke blog karena dia mempunyai banyak waktu luang…. Dia baru mengenal blogging. Blogging adalah untuk orang-orang dewasa dan dia kekurangannya,” kata Hussain.