Para peneliti, pengambil kebijakan, dan pebisnis terkemuka dari India dan Amerika Serikat membahas strategi kerja sama keamanan energi bagi kedua negara seiring dengan upaya mereka menuju jalur ekonomi rendah karbon.

Isu-isu terkait pembangunan berkelanjutan menjadi sorotan pada KTT Kemitraan Energi SU-India yang baru saja berakhir dengan tema ‘Merangsang Teknologi, Perdagangan dan Pembangunan’, yang diselenggarakan oleh The Energy and Resources Institute (TERI) bekerja sama dengan Universitas Yale.

Dalam pesannya pada pertemuan puncak tersebut, Perdana Menteri Manmohan Singh menyatakan bahwa melalui Dialog Energi India-AS, “kerja sama bilateral telah mencapai kemajuan luar biasa dalam menemukan solusi terhadap tantangan energi saat ini.”

Dia menyatakan keyakinannya bahwa KTT ini akan mempertemukan para pakar energi dari kedua negara “dalam keterlibatan yang lebih mendalam di bidang yang sangat penting bagi kemakmuran kedua negara dan masa depan dunia yang berkelanjutan”.

Menteri Energi Terbarukan India Farooq Abdullah mengatakan India dan Amerika mempunyai kepentingan yang sama dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Kerja sama Amerika penting dalam bidang pengembangan dan transfer teknologi, namun beberapa bidang lain yang perlu mendapat perhatian lebih adalah manufaktur dan investasi, katanya.

Dalam pidato utamanya, Penjabat Menteri Energi AS Daniel Poneman mengatakan kreativitas yang terlihat dalam pengembangan teknologi dalam menangani isu perubahan iklim kini harus ditransfer ke bidang keuangan agar dapat

memastikan tersedianya modal untuk sumber energi terbarukan.

Program penelitian dan pengembangan bersama di Universitas TERI yang berfokus pada energi surya dan biofuel, yang didanai oleh AS sebesar $125 juta, akan melibatkan 95 lembaga pemerintah dan swasta selama lima tahun ke depan, katanya.

Duta Besar India untuk AS Nirupama Rao mengatakan keamanan energi adalah masalah hidup dan kelangsungan hidup masyarakat India dan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan, kerja sama antara India dan AS sangatlah penting.

RK Pachauri, Direktur Jenderal TERI dan Presiden TERI Amerika Utara, menyarankan penerapan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi di berbagai sektor perekonomian.

Richard C Levin, rektor Universitas Yale, dalam pidato videonya menekankan kerja sama sektor swasta dan publik dalam menangani masalah meningkatnya konsentrasi karbon dioksida.

slot gacor