Pada saat pemerintah berbicara tentang pertumbuhan inklusif, lebih dari 66 tahun setelah kemerdekaan, hampir 60 persen orang yang tinggal di pedesaan India tidak memiliki akses terhadap fasilitas jamban, data resmi yang dirilis di sini pada hari Selasa menunjukkan.

Data yang dirilis oleh Kantor Survei Sampel Nasional (NSSO), di bawah Kementerian Statistik dan Implementasi Program, menunjukkan “masing-masing 59,4 persen dan 8,8 persen rumah tangga di pedesaan India dan perkotaan India, tidak memiliki fasilitas jamban”.

Survei ini mengumpulkan informasi antara lain mengenai fasilitas sanitasi seperti ketersediaan kamar mandi, ketersediaan jamban dan jenisnya.

“Di antara rumah tangga yang memiliki fasilitas jamban, masing-masing 31,9 persen dan 63,9 persen rumah tangga di pedesaan India dan perkotaan India memiliki akses terhadap penggunaan jamban tersebut secara eksklusif. Sekitar 38,8 persen dan 89,6 persen rumah tangga di pedesaan dan perkotaan di India, memiliki akses terhadap jenis jamban yang ‘lebih baik’,” kata survei tersebut.

Data yang dirilis mencakup indikator-indikator utama air minum, sanitasi, kebersihan dan kondisi perumahan di India, yang dihasilkan dari data yang dikumpulkan dalam survei putaran ke-69 NSSO dari Juli 2012 hingga Desember 2012.

Survei ini mencakup seluruh Uni India. Hasil utama survei ini didasarkan pada sampel pusat yang terdiri dari 4.475 desa di wilayah pedesaan dan 3.522 blok perkotaan yang tersebar di seluruh negara bagian dan wilayah persatuan. Jumlah total rumah tangga yang disurvei adalah 95.548 — 53.393 di pedesaan dan 42.155 di perkotaan.

Di antara rumah tangga di pedesaan, 85,8 persen memiliki cukup air minum dan di perkotaan India, angkanya adalah 89,6 persen.

Mengenai air minum, informasi yang dikumpulkan dalam survei ini meliputi sumber dan ketersediaan air minum, jarak ke sumber air minum, dan kualitas air minum.

Persentase rumah tangga yang dilengkapi dengan fasilitas air minum di lokasi adalah 46,1 persen di pedesaan India dan 76,8 persen di perkotaan India.

Survei tersebut juga menyebutkan bahwa 65,8 persen rumah tangga di pedesaan dan 93,6 persen rumah tangga di perkotaan tinggal di rumah dengan struktur pucca, sedangkan 24,6 persen rumah tangga di pedesaan dan 5,0 persen rumah tangga di perkotaan selama tahun 2012 tinggal di rumah dengan struktur semi pucca.

“Delapan puluh persen rumah tangga di pedesaan dan 97,9 persen rumah tangga di perkotaan memiliki listrik untuk keperluan rumah tangga,” ungkap data tersebut.

Disebutkan, hanya 10,8 persen unit rumah di perkotaan yang berlokasi di kawasan kumuh.

demo slot