RUU pengadaan tanah yang kontroversial akan ditunda lebih lanjut karena pertimbangannya hari ini ditunda oleh Lok Sabha hingga sidang berikutnya karena tunduk pada keinginan anggota oposisi.

Menteri Urusan Parlemen Kamal Nath mengatakan RUU itu akan dipertimbangkan sebagai langkah pertama dalam sesi anggaran.

Pernyataannya muncul menyusul permintaan anggota BJP Rajnath Singh, Mulayam Singh Yadav (SP), Basudeb Acharia (CPI-M) dan Saugata Roy (TMC) untuk lebih banyak waktu membahas ketentuan RUU yang berdampak luas pada petani dan industri. .

RUU tersebut memberikan kompensasi yang adil kepada pemilik tanah baik di perdesaan maupun perkotaan dengan ketentuan bahwa diperlukan persetujuan 80 persen masyarakat untuk pengadaan tanah bagi industri swasta.

Meskipun Dewan Penasihat Nasional yang dipimpin oleh Sonia Gandhi telah lama mendorong undang-undang tersebut, undang-undang tersebut telah mendapat kontroversi selama beberapa waktu. Rancangan undang-undang tersebut diajukan ke Pemerintah setelah adanya perbedaan pendapat di dalam kabinet mengenai beberapa ketentuan dalam RUU tersebut, yang menurut Menteri Pembangunan Pedesaan Jairam Ramesh merupakan ketentuan yang berimbang.

RUU Pengadaan Tanah, Rehabilitasi dan Pemukiman Kembali, tahun 2011 diperkenalkan di Parlemen pada bulan September tahun lalu dan dirujuk ke Komite Tetap Parlemen yang menyerahkan rekomendasinya pada bulan Mei.

Menentang pengenalan RUU tersebut pada sidang saat ini, Rajnath Singh mengatakan RUU tersebut akan dipindahkan ketika sidang berakhir dalam dua hari.

“Ini bukan RUU yang sederhana. Tidak boleh terburu-buru. Kalau sudah diangkat di awal sidang ini, kita pasti sepakat untuk membahasnya. Apalagi, tidak semua rekomendasi panitia tetap diadopsi dalam RUU tersebut. Tidak Jadi, sidang tersebut harus diperpanjang atau rancangan undang-undang tersebut harus diajukan pada sidang berikutnya,” kata Singh.

Senada dengan itu, Mulayam Singh Yadav (SP) mengatakan undang-undang tersebut akan berdampak pada petani. “Kami ingin RUU ini dibahas pada sidang berikutnya. RUU ini penting karena lahan pertanian semakin berkurang sementara jumlah penduduk bertambah. RUU ini harus dibahas pada sidang berikutnya,” ujarnya.

Acharia mendesak agar RUU tersebut ditunda dan mengeluh bahwa salinan rancangan undang-undang tersebut baru dibagikan kepada anggota pada sore hari dan segera dibawa ke DPR. Dia mencontohkan, ada 155 amandemen yang dilakukan terhadap RUU tersebut.

Saugata Roy mengatakan, RUU Pengadaan Tanah tidak disebutkan dalam daftar urusan hari ini dan hanya diberikan waktu satu hari untuk mempelajari perubahannya.

Ia mengatakan bahwa RUU tersebut telah diajukan ke komite tetap sebelumnya, namun semua rekomendasinya tidak disertakan.

Oleh karena itu, sebaiknya dibahas pada sesi selanjutnya.

Pengeluaran Hongkong