Penyelam Angkatan Laut melanjutkan pencarian mereka untuk mencari lebih banyak jenazah di kapal selam INS Sindhurakshak tanpa hasil, tetapi berhasil membuka akses kedua ke kapal yang tenggelam tersebut dalam operasi yang “menantang namun kritis” semalam.

Kemarin, tim penyelamat mengeluarkan lima jenazah dari 18 personel yang terjebak di dalam pesawat yang hangus parah setelah melakukan upaya yang melelahkan, sementara otoritas angkatan laut mengungkapkan kekhawatiran terburuk bahwa orang lain di dalamnya mungkin juga ikut terbakar.

“Para penyelam memperoleh akses kedua ke kapal selam tadi malam ketika mereka berhasil membuka pintu keluar darurat, yang terendam di bawah air dan terjebak karena suhu tinggi,” kata rilis Angkatan Laut, menggambarkan operasi tersebut sebagai “menantang tetapi diberi label kritis.”

Upaya juga sedang dilakukan untuk membuka pintu keluar depan untuk akses ke bagian depan kapal selam, katanya.

Sumber mengatakan penyelam angkatan laut melakukan tugas pencarian di dalam kapal selam dengan “merasakan setiap inci” karena tidak adanya visibilitas di dalam kompartemen yang banjir untuk menemukan mayat yang hilang dan menandai kemungkinan rute yang akan digunakan untuk operasi penyelamatan lebih lanjut.

Identifikasi lima jenazah yang ditemukan sejauh ini merupakan prioritas utama dan segala cara, termasuk pembuatan profil DNA, sedang dilakukan, kata juru bicara pertahanan.

Para dokter di Rumah Sakit JJ milik negara di sini telah menyelesaikan pemeriksaan post-mortem terhadap jenazah yang ditemukan dari kapal selam.

“Sampel DNA dan tanda gigi telah diambil (untuk menentukan identitas),” kata seorang pejabat, seraya menambahkan semua sampel tersebut akan dikirim untuk analisis forensik.

Dokter berpendapat bahwa penyebab kematiannya adalah kebakaran dan tenggelam. Namun rincian lainnya baru akan diketahui setelah laporan forensik diterima, kata sumber tersebut.

Keluarga para korban telah ditampung di lokasi angkatan laut dan secara teratur diberi pengarahan tentang semua aspek kegiatan pencarian yang sedang berlangsung oleh tim dukungan keluarga yang dibentuk khusus yang terdiri dari perwira angkatan laut, pelaut dan anggota Asosiasi Kesejahteraan Istri Angkatan Laut.

Survei awal yang dilakukan oleh penyelamat ternama juga sedang dilakukan, kata juru bicara tersebut.

18 personel Angkatan Laut, termasuk tiga perwira, berada di kapal selam buatan Rusia ketika api dahsyat mengoyak kapal selam depan setelah serangkaian ledakan pada tengah malam pada hari Selasa.

Angkatan Laut telah membentuk Dewan Penyelidikan untuk menyelidiki penyebab ledakan dan kebakaran tersebut, yang diperkirakan akan menyerahkan laporannya dalam waktu empat minggu.

Polisi Mumbai juga telah mencatat kasus kematian karena kecelakaan sehubungan dengan tragedi masa damai terburuk yang dialami Angkatan Laut.

game slot gacor