Lebih dari seminggu setelah ketegangan perbatasan antara pasukan Tiongkok dan India di Ladakh mereda, Tiongkok menyerukan upaya yang lebih besar untuk mendorong negosiasi kerangka perjanjian mengenai penyelesaian perbatasan.
“Kita harus melipatgandakan upaya kita untuk mendorong perundingan kerangka kerja sehingga kita dapat mencapai solusi yang adil, masuk akal, dan dapat diterima bersama pada tahap awal,” kata Qin Gang, juru bicara dan direktur jenderal Departemen Informasi di Kementerian Luar Negeri Tiongkok. mengatakan kepada kelompok jurnalis terpilih di sini.
Komentarnya muncul di tengah ketegangan selama tiga minggu di Lembah Depsang, yang berakhir pada 5 Mei.
Qin, yang berada di sini hanya seminggu sebelum jadwal kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang ke negara tersebut, memperingatkan bahwa tidak baik membiarkan masalah perbatasan membayangi setiap aspek hubungan antara kedua raksasa Asia tersebut.
“Saat kita melihat isu penting perbatasan, kita perlu mengingat gambaran keseluruhan hubungan kita yang terus berkembang. Dan tetap memperhatikan kepentingan dan manfaat hubungan baik dan kerja sama antara Tiongkok dan India,” ujarnya dalam interaksi yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri.
Perundingan kerangka kerja mengacu pada tahap kedua perundingan perbatasan saat ini, yang menjadi fokus diskusi antara perwakilan khusus setelah perjanjian tahun 2005 mengenai parameter politik dan pedoman penyelesaian masalah perbatasan antara Tiongkok dan India. Untuk memastikan alasan intrusi tersebut, mengingat waktunya yang tidak biasa, pandangan umum yang muncul adalah bahwa tindakan Tiongkok merupakan bagian dari upaya kalangan tertentu di negara tersebut untuk mengedepankan masalah perbatasan dalam hubungan bilateral. Peretasan itu terjadi sekitar dua bulan setelah Tiongkok menyerahkan rancangan perjanjian kerja sama pertahanan perbatasan yang baru. Terdapat juga indikasi bahwa Tiongkok merasa tidak nyaman dengan peningkatan pembangunan infrastruktur di pihak India.
Sumber resmi Tiongkok menggambarkan serangan tersebut sebagai insiden yang terisolasi, namun tidak menjelaskan alasan 50 tentara Tiongkok melakukan perkemahan berkepanjangan di sektor barat. Sumber-sumber pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa setelah delapan tahun dan 15 putaran perundingan perwakilan khusus, diperlukan rasa urgensi yang lebih besar untuk menyelesaikan masalah perbatasan.
Para pejabat Tiongkok memuji mekanisme kerja perbatasan yang berhasil menyelesaikan kebuntuan dalam waktu tiga minggu melalui berbagai jalur resmi.
Selama kunjungan tiga hari Keqiang, sebuah forum yang terdiri dari para CEO dan dewan bisnis diperkirakan akan diluncurkan.
Menurut sumber resmi Tiongkok, mereka mempunyai empat harapan utama dari kunjungan Keqiang – untuk memperdalam saling pengertian, meningkatkan persahabatan, memperdalam rasa saling percaya dan meningkatkan kerja sama.