Layanan telegram yang telah berusia 163 tahun di negara itu – pertanda kabar baik dan buruk bagi generasi India – ditutup pada hari Minggu di tengah banyaknya orang yang memadati kantor telegraf untuk mengirim pesan peringatan kepada keluarga dan teman.
Sejumlah besar orang, banyak dari mereka adalah kaum muda dan pemula, muncul di empat pusat telegraf di ibu kota yang hampir terlupakan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengirim pesan kepada orang-orang yang mereka cintai pada hari terakhir kebaktian.
Diantaranya adalah ibu rumah tangga, mahasiswa, jogging pagi dengan baju olahraga, orang tua dan orang kantoran yang mengantri dan mengambil cuti pada hari libur. Beberapa anak, didampingi orang tuanya, juga mengirimkan telegram pertama dan terakhir dalam hidupnya.
“Ini pertama kalinya saya mengirim telegram. Ini untuk kakek saya yang berusia 96 tahun yang tinggal di desa dekat Trichy,” kata Anand Sathiyaseelan, yang berprofesi sebagai pengacara.
Seorang manajer di sebuah perusahaan real estate Vikas Arvind mengatakan dia mengirimkan salam kepada orang tuanya di Bareilly.
“Saya berharap mereka menyimpannya sebagai kenang-kenangan,” kata Arvind.
“Semoga semuanya baik-baik saja” dan “Layanan ikonik akan segera berakhir” termasuk di antara pesan yang dikirim hari ini.
Pernah menjadi sarana komunikasi tercepat bagi jutaan orang, berakhirnya layanan telegram yang sederhana ini meninggalkan serangkaian kenangan bahagia dan pahit bagi masyarakat di seluruh negeri.
Telegram terakhir akan disimpan sebagai benda museum.
staf di meja telegram telah ditingkatkan hari ini mengingat perkiraan kesibukan.
Ini dimulai pada tahun 1850 berdasarkan percobaan antara Kolkata dan Diamond Harbour, dan dibuka untuk digunakan oleh British East India Company pada tahun berikutnya. Pada tahun 1854 layanan ini tersedia untuk umum.
Ini adalah cara komunikasi yang sangat penting pada masa itu sehingga kaum revolusioner yang memperjuangkan kemerdekaan negara itu memutus jalur telegram untuk menghentikan komunikasi Inggris.
Meskipun dimulai sebagai layanan kode Morse, layanan telegram secara bertahap berkembang seiring dengan penggunaan komputer. Pada saat kematiannya, layanan ini menjadi layanan surat telegraf berbasis web (WBTMS) yang menggunakan email untuk mengirimkan pesan secara instan ke ujung yang lain.
Didorong oleh teknologi — SMS, email, telepon seluler — layanan ikonik ini perlahan-lahan memudar dan semakin sedikit orang yang beralih ke layanan tersebut.
Orang-orang zaman dahulu ingat bahwa menerima telegram merupakan sebuah peristiwa tersendiri dan pesan-pesan tersebut biasanya dibuka dengan rasa gentar karena orang-orang mengkhawatirkan kesejahteraan orang-orang terdekat dan tersayang.
Bagi para prajurit jawan dan angkatan bersenjata yang sedang mencari cuti atau menunggu laporan pemindahan atau bergabung, ini adalah cara komunikasi yang cepat dan praktis.