Serangan terhadap patroli Angkatan Darat India pada bulan Januari, yang menyebabkan seorang tentara dipenggal, dilakukan oleh Kelompok Layanan Khusus Angkatan Darat Pakistan, kata Menteri Pertahanan AK Antony kepada Rajya Sabha hari ini.
Dalam jawaban tertulis atas pertanyaan di DPR, dia juga mengatakan bahwa laporan intelijen mengindikasikan bahwa pemimpin Lashkar-e-Taiba Hafiz Sayeed telah mengunjungi Garis Kontrol (LoC) di Jammu dan Kashmir sebelum serangan tersebut.
“Pada tanggal 8 Januari 2013, Kelompok Layanan Khusus Angkatan Darat Pakistan melakukan serangan terhadap patroli Angkatan Darat India yang mengakibatkan dua tentara India tewas. Seorang tentara dipenggal dalam serangan itu,” katanya.
Menteri Pertahanan selanjutnya memberi tahu DPR bahwa masukan yang dianalisis oleh Intelijen Militer menunjukkan bahwa “teroris yang berafiliasi dengan LeT dan Jaish-e-Mohammad terlibat dalam serangan itu”.
Laporan intelijen juga menunjukkan bahwa teroris Pakistan dan ketua LeT Hafiz Sayeed dilaporkan telah mengunjungi wilayah LoC sebelum serangan terjadi, kata Antony.
Menanggapi pertanyaan terpisah apakah pemerintah telah mengumumkan untuk mempertimbangkan pemberian penghargaan kepada dua tentara di Hari Republik yang tewas dalam insiden tersebut, Antony mengatakan, “Sampai saat ini belum ada referensi/rekomendasi mengenai insiden spesifik yang belum diterima.”
Setiap tahun, penghargaan keberanian diumumkan pada malam Hari Republik dan Hari Kemerdekaan untuk mengakui tindakan yang dilakukan oleh individu tanpa melakukan tugasnya, katanya.
“Menurut prosedur yang ada, kasus pemberian penghargaan dimulai oleh Unit dan diteruskan ke Markas Besar Layanan yang direkomendasikan oleh para komandan rantai untuk dipertimbangkan oleh Komite Kehormatan dan Penghargaan mereka. Jika kasus tersebut dianggap cocok, maka kasus tersebut diteruskan ke Kementerian Pertahanan. untuk dipertimbangkan lebih lanjut oleh pemerintah,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai bentrokan di sepanjang perbatasan internasional negara tersebut, Menteri Pertahanan mengatakan 188 insiden serupa telah terjadi di sepanjang LoC dan Perbatasan Internasional (IB) dalam tiga tahun terakhir.
Menurut angka yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan, pada tahun 2012 terdapat jumlah maksimal 93 insiden serupa. Pada tahun 2011 dan 2010, masing-masing terjadi 51 dan 44 insiden serupa.
Dilaporkan 29 korban jiwa dalam kejadian tersebut, kata Antony.
“Semua pelanggaran gencatan senjata dengan Pakistan akan dibalas dengan membalas tembakan/protes melalui mekanisme hotline, pertemuan bendera dan direktur jenderal operasi militer, dll,” katanya.