NEW DELHI: Pemimpin Bihar Nitish Kumar pada hari Kamis akhirnya menghilangkan rasa permusuhannya terhadap Perdana Menteri Narendra Modi saat dia mengajukan banding kepada Modi untuk pertama kalinya sejak mengakhiri aliansi 17 tahun antara JD(U) dan BJP. Sebenarnya, keputusan NDA yang memproyeksikan Modi sebagai calon perdana menterilah yang mendorong Nitish keluar dari aliansi yang dipimpin BJP.
Meskipun Kantor Perdana Menteri (PMO) mengatakan hal itu adalah “panggilan kehormatan”, Nitish mengatakan setelah pertemuan bahwa dia telah mengangkat isu-isu tentang negaranya mengenai tunjangan keuangan selama pertemuan tersebut. Nitish mengatakan penerapan rekomendasi Komisi Keuangan ke-14 akan membuat negara bagian menjadi lebih miskin sebesar Rs 50.000 crore. “Secara keseluruhan, ini merupakan kerugian bagi Bihar. Itu sebabnya saya meminta agar Bihar diberi kompensasi atas hal ini… Masalah kedua yang saya angkat adalah adanya keraguan tentang bantuan khusus yang biasa diterima Bihar di bawah BRGF (Dana Hibah Daerah Terbelakang) setelah pembagian negara. pada tahun 2000. Keraguan kita harus diselesaikan. Kami harus mendapatkan uang itu dan kami harus terus mendapatkan uang itu bahkan di masa depan,” kata Nitish kepada wartawan.
Dia mengatakan Pusat sudah mengetahui tujuan semua skema yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan dengan dana Rs 12.000 crore yang diterima oleh negara.
Dengan pemilihan umum di negara bagian yang dijadwalkan dalam enam bulan ke depan, ini merupakan masalah prestise bagi BJP dan JD(U). Menkeu tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Sebelum mengajukan banding kepada perdana menteri, Nitish telah mengadakan pertemuan semua partai di Patna pada tanggal 23 Maret – yang diboikot oleh BJP – mengenai masalah kerugian akibat rekomendasi Komisi Keuangan.
Dalam pertemuan tersebut, mereka “memutuskan” untuk meminta Pusat memberikan kompensasi atas kerugian finansial.
Nitish mengajukan banding kepada PM menjelang peluncuran resmi kampanye pemilihan BJP di negara bagian itu mulai tanggal 14 April, peringatan kelahiran ikon Dalit BR Ambedkar, dengan rapat umum ketua BJP Amit Shah.
BJP akan melakukan segala upaya di negara bagian tersebut untuk mengatasi kekalahan di Delhi. Dengan menggunakan Ambedkar, BJP bersama Sangh mencoba menjangkau kaum Dalit di negara bagian yang sarat kasta itu secara besar-besaran.
Sumber mengatakan BJP belum memutuskan masalah pencalonan calon menteri utama di negara bagian tersebut karena dapat menyebabkan perpecahan di dalam partai. Meski partai membantah adanya faksionalisme di unit negara, pimpinan senior berusaha menjangkau para kader agar mereka tidak merasa terasing.
Sumber menyebut situasi politik berubah-ubah ketika ditanya tentang kemungkinan bergabungnya partai tersebut dengan mantan CM Jitan Ram Manjhi.