Italia hari ini mengatakan persidangan terhadap dua marinirnya, yang diduga membunuh nelayan India di lepas pantai Kerala tahun lalu, akan berlangsung cepat dan adil dan India akan menghormati komitmen yang diberikan kepada Roma.
“India telah memberikan komitmen bahwa kasus ini akan berlangsung cepat dan adil dan saya yakin mereka akan menghormati komitmen yang diberikan kepada Italia bahwa kasus ini akan berjalan cepat dan adil,” kata Duta Besar Italia untuk India Daniele Mancini, kepada PTI di sini.
Namun Mancini yang bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Sushilkumar Shinde menolak berkomentar ketika ditanya apakah Italia puas dengan perkembangan kasus tersebut.
“Saya tidak ingin membahas hal itu,” katanya.
Ketika ditanya bagaimana keadaan kedua marinir, Massimiliano Latorre dan Salvatore Girone, utusan tersebut mengatakan: “Mereka berada di kompleks kedutaan. Mereka baik-baik saja.”
Kedua marinir tersebut berada di kapal Italia ‘Enrica Lexie’ ketika mereka diduga menembak mati dua nelayan India di lepas pantai Kerala pada 15 Februari 2012.
Italia menyatakan bahwa karena insiden tersebut terjadi di perairan internasional, pengadilan India tidak mempunyai yurisdiksi untuk melakukan persidangan.
Namun Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada jarak sekitar 20,5 mil laut dari garis pantai Kerala sehingga tidak terjadi di wilayah perairan garis pantai Negara Bagian Kerala melainkan di dalam zona tambahan. .
Mengalihkan kasus ini ke ibu kota negara, pengadilan tertinggi mengatakan polisi Kerala tidak memiliki yurisdiksi atas kasus tersebut dan menguatkan keputusan pemerintah untuk menyerahkan kasus tersebut kepada NIA.
Pemerintah Italia pada bulan April membatalkan keputusan sebelumnya untuk tidak mengirim kembali dua marinir tersebut ke India, yang telah pergi ke Italia untuk memberikan suara dalam pemilu di sana.
Italia mengingkari jaminannya kepada Mahkamah Agung mengenai kembalinya kedua marinir tersebut, namun kemudian mengalah setelah pemerintah India dan Mahkamah Agung mengambil sikap tegas dengan peringatan New Delhi bahwa hubungan dengan Roma dapat diturunkan peringkatnya.
Menteri Luar Negeri Salman Khurshid mengatakan di parlemen bahwa kasus tersebut tidak akan membawa hukuman mati karena ini bukan kasus yang jarang terjadi.
Khurshid juga berusaha meyakinkan pemerintah Italia bahwa penyerahan kasus ini ke NIA hanya boleh dilihat sebagai tugas yang diberikan kepada lembaga investigasi, bukan berdasarkan Undang-Undang NIA, namun berdasarkan pencalonan.
Bulan lalu, Italia menunjuk wakil menteri luar negeri, Staffan de Mistura, sebagai utusan khusus untuk mencari hasil yang adil dan seimbang dalam kasus ini.
Perdana Menteri Italia Enrico Letta, yang menjabat pada 28 April, menunjuk Mistura sebagai utusan khususnya untuk menangani masalah kelautan.
India telah menyampaikan niatnya untuk menerapkan pendekatan yang seimbang.