Sebagai tanda niat baik yang dipicu oleh keprihatinan kemanusiaan, para pejabat India yang kembali bersama lima pelaut India, yang baru-baru ini diselamatkan dari perompak Somalia, memberikan tumpangan singkat kepada dua pelaut Pakistan.
Duo ini adalah bagian dari 24 anggota kru multinasional di atas kapal MV Iceberg 1 berbendera Panama yang dibajak oleh perompak pada tanggal 29 Maret 2010. Dan setelah menghabiskan hampir dua tahun sembilan bulan di tahanan, mereka diselamatkan oleh Pasukan Maritim Puntland pada tanggal 23 Desember.
Sebenarnya petugas berangkat menjemput kelima pelaut India tersebut. Namun, mereka cukup murah hati untuk memberikan bantuan kepada kedua warga Pakistan tersebut. Dan keduanya dibawa bersama ke Salalah di Oman, yang merupakan pemberhentian terakhir pesawat khusus tersebut di luar India.
Karena tidak ada konsulat Pakistan di Salalah, keduanya diserahkan kepada seorang anggota komunitas ekspatriat Pakistan yang dihormati. Selain itu, pihak berwenang Pakistan diberitahu oleh Komisaris Tinggi India di Islamabad dan diminta untuk mengambil alih warganya yang ditahan di Oman.
Menurut sumber, penyelamatan para pelaut India terkait dengan kunjungan Presiden Puntland Abdirahman Mohamed Mohamud Farolez pada bulan Mei. Selama perjalanan inilah ide untuk operasi penyelamatan muncul. Hal ini diikuti oleh upaya berkelanjutan dari pihak berwenang India yang akhirnya berujung pada pembebasan para sandera.
Sebagai bentuk niat baik yang dipicu oleh keprihatinan kemanusiaan, para pejabat India yang kembali bersama lima pelaut India, yang baru-baru ini diselamatkan dari perompak Somalia, memberikan tumpangan singkat kepada dua pelaut Pakistan. Duo ini adalah bagian dari 24 anggota kru multi-nasional di atas kapal MV Iceberg 1 berbendera Panama yang dibajak oleh bajak laut pada tanggal 29 Maret 2010. Dan setelah menghabiskan hampir dua tahun sembilan bulan di tahanan, mereka diselamatkan pada tanggal 23 Desember oleh Pasukan Maritim Puntland. petugas menjemput lima pelaut India. Namun, mereka cukup murah hati untuk memberikan bantuan kepada kedua warga Pakistan tersebut. Dan pasangan tersebut dibawa bersama ke Salalah di Oman, yang merupakan pemberhentian terakhir pesawat khusus di luar India.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’) ; );Karena tidak ada konsulat Pakistan di Salalah, keduanya diserahkan kepada anggota komunitas ekspatriat Pakistan yang dihormati. Selain itu, pihak berwenang Pakistan diberitahu oleh Komisaris Tinggi India di Islamabad dan diminta untuk mengambil alih warganya yang tersisa di Oman. Menurut sumber, penyelamatan para pelaut India itu terkait dengan kunjungan Presiden Puntland Abdirahman Mohamed Mohamud Farolez pada bulan Mei. Selama perjalanan inilah ide untuk operasi penyelamatan muncul. Hal ini diikuti oleh upaya berkelanjutan dari pihak berwenang India yang akhirnya berujung pada pembebasan para sandera.