Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin pada hari Senin menyatakan keyakinannya bahwa siapa pun yang berkuasa setelah pemilihan parlemen di India akan berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral – sebuah komentar yang menunjukkan Beijing tidak mempercayai retorika anti-Tiongkok yang digunakan oleh para politisi termasuk BJP. Narendra Modi akan tercermin dalam kebijakan luar negeri.

“Kami yakin bahwa meningkatkan persahabatan Tiongkok-India merupakan konsensus bersama semua partai politik di India,” kata Liu di Beijing, sebelum memimpin dialog strategis putaran keenam dengan Menteri Luar Negeri India yang sedang berkunjung, Sujatha Singh.

“Saya secara khusus ingin menyebutkan bahwa India sedang menjalani pemilu yang sangat penting. Itulah sebabnya Anda memilih untuk datang ke Tiongkok pada waktu yang sangat istimewa ini untuk melakukan dialog strategis dengan kami. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemerintah India dan Anda sendiri terhadap hubungan bilateral ini dan kami sangat menghargainya,” katanya.

“Jadi saya yakin pihak mana pun yang berkuasa di India, akan tetap berkomitmen terhadap persahabatan dan kerja sama kedua negara,” tambah Liu.

Komentar pejabat Tiongkok tersebut menunjukkan bahwa Beijing tidak terpengaruh oleh peringatan Modi terhadap “sikap ekspansionisnya”, sementara pejabat lain menunjukkan bahwa perdana menteri BJP tersebut bukanlah orang yang tidak dikenal ketika ia mengunjungi Tiongkok.

Sebelumnya, pada rapat umum di Arunachal Pradesh yang diklaim Tiongkok, Modi mengatakan, “Tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat mengambil satu inci pun dari India… Tiongkok harus menghentikan sikap ekspansionisnya dan mengadopsi pola pikir pembangunan. Saya bersumpah demi negeri ini bahwa Aku tidak akan membiarkan bangsa ini dihancurkan. Aku tidak akan membiarkan bangsa ini terpecah belah. Aku tidak akan membiarkan bangsa ini tunduk.”

Dalam pidato pembukaannya pada pertemuan tersebut, Singh mengatakan fakta bahwa dialog strategis yang diadakan dalam waktu kurang dari satu tahun “merupakan simbol dari fakta bahwa hubungan kita semakin bertumbuh dan interaksi kita semakin meningkat”.

“Seperti yang diungkapkan oleh Perdana Menteri kami dalam beberapa kesempatan, terdapat cukup ruang di dunia bagi India dan Tiongkok untuk mencapai aspirasi pembangunan mereka dalam proses pembangunan ekonomi dan sosial kita masing-masing, terdapat ruang lingkup yang besar untuk kerja sama bilateral,” katanya. .

Pejabat senior Tiongkok mengatakan ruang lingkup dialog strategis ini tidak hanya mencakup masalah bilateral, namun juga masalah global.

“Tiongkok dan India adalah dua negara besar dan dua negara berkembang terbesar di dunia. Oleh karena itu, hubungan bilateral kita sudah melampaui lingkup bilateral dan tentunya selain kerja sama bilateral, kita juga akan membicarakan isu-isu regional dan internasional,” ujarnya.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan Kedutaan Besar India, kedua belah pihak menggelar “konsultasi intensif” selama lima jam.

Pengeluaran Sydney