NEW DELHI: India membuat sejarah di bidang ilmu antariksa pada tahun 2014 ketika pesawat ruang angkasa Mars Orbiter milik negara itu berhasil memasuki orbit di sekitar planet Mars untuk mengungkap misteri Maritain. Dengan ini, India menjadi satu-satunya negara yang berhasil mengirim pesawat ruang angkasa ke Mars dalam upaya pertama dan itu juga dengan biaya Rs 450 crores. ISRO (Indian Space Research Organization) menjadi badan antariksa keempat di dunia yang melakukannya.

Pencapaian besar lainnya yang memberikan dorongan besar bagi misi luar angkasa berawak negara itu, ISRO menguji modul awak tak berawak bersamaan dengan peluncuran kendaraan peluncur generasi mendatang India GSLV Mk-III, yang diharapkan dapat membuka peluang komersial. Tahun itu terlihat dua peluncuran GSLV yang sukses dan lima satelit asing ke orbit.

Agenda ISRO 2015 termasuk mewujudkan keinginan Perdana Menteri Narendra Modi untuk memiliki satelit SAARC yang menyediakan rangkaian lengkap aplikasi dan layanan untuk semua tetangga kita. Konsultasi berjalan lancar dalam hal ini dengan negara-negara tetangga.

Untuk mendapatkan jasa ilmuwan senior, pemerintah telah mengumumkan sedang berupaya untuk meningkatkan usia pensiun ilmuwan menjadi 62 tahun. Dalam peningkatan terbesar yang pernah terjadi yaitu hampir 50 persen, uang beasiswa yang diterima oleh berbagai kategori ilmuwan peneliti muda telah meningkat. Ini akan menguntungkan satu lakh peneliti di seluruh negeri.

Bergabung dengan upaya global untuk mengungkap misteri luar angkasa, pemerintah telah menyetujui partisipasi India dalam proyek Teleskop Tiga Puluh Meter (TMT) di Mauna Kea, Hawaii, AS dengan total biaya Rs. 1299,8 crores dari 2014-23. Kabinet juga menyetujui pengadaan Kapal Riset Kutub (Pemecah Es, Kapal Riset cum Pasokan) oleh Kementerian Ilmu Bumi dengan biaya total Rs. 1051,13 crore untuk menyelidiki perubahan yang terjadi di Kutub Selatan dan Utara.

Judi Casino Online