KATHMANDU/NEW DELHI: India pada hari Rabu mengatakan persidangan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan teror 26/11 di Mumbai berjalan “sangat lambat” di Pakistan, ketika Perdana Menteri Narendra Modi mengenang kengerian tahun 2008 di KTT Saarc.
Modi, yang berada di Kathmandu untuk menghadiri KTT Saarc, menekankan perlunya memerangi “terorisme dan kejahatan transnasional”.
“Hari ini, ketika kita mengingat kengerian serangan teroris di Mumbai pada tahun 2008, kita merasakan kepedihan yang tak berkesudahan atas hilangnya nyawa,” kata perdana menteri pada pembukaan pertemuan puncak dua hari tersebut.
Mari kita bekerja sama untuk memenuhi janji yang kita buat untuk memerangi terorisme dan kejahatan transnasional, tambahnya.
Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh, sementara itu, mengatakan persidangan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu berjalan “sangat lambat” di Pakistan dan harus dipercepat berdasarkan prioritas.
“Penghormatan yang tulus kepada orang-orang yang kehilangan nyawa dalam serangan teror Mumbai tahun 2008. Pelaku serangan Mumbai belum dihukum,” kata Rajnath Singh dalam sebuah tweet.
“Persidangan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan Mumbai berjalan sangat lambat di Pakistan. Prosesnya harus dipercepat berdasarkan prioritas,” katanya.
Dalam pesan terpisah, Modi memberi hormat kepada personel keamanan yang mengorbankan nyawa mereka dalam serangan tersebut.
“Kami mengingat serangan teror yang mengerikan di Mumbai pada hari ini di tahun 2008 dan memberikan penghormatan kepada pria dan wanita tak berdosa yang kehilangan nyawa mereka. Kami memberi hormat kepada personel keamanan pemberani yang menyerahkan nyawa mereka untuk melindungi beberapa nyawa pada hari yang menentukan itu. pahlawan sejati kita,” katanya.
“Hari ini adalah hari untuk menegaskan kembali komitmen kita untuk bekerja sama memerangi ancaman terorisme dan menghilangkannya dari muka kemanusiaan,” katanya.
Rajnath Singh juga memberikan penghormatan kepada personel keamanan pemberani yang mengorbankan nyawa mereka saat melawan para penyerang.
Sebanyak 166 orang tewas dalam serangan tanggal 26-28 November, di mana 10 pria bersenjata menyelinap ke India dari Pakistan dan melancarkan teror.
India telah berulang kali meminta Pakistan untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Mereka menyebut pendiri Lashkar-e-Taiba, Hafiz Saeed, sebagai “dalang jahat” serangan tersebut dan menuntut tindakan dini terhadapnya.
Kedua majelis parlemen juga memberikan penghormatan kepada aparat keamanan yang menyerahkan nyawanya dalam penyerangan tersebut dan juga mengenang orang-orang yang tewas dalam peristiwa tersebut.
Baca juga
6 tahun kemudian, Mumbai mengenang para korban 26/11, para pahlawan
Penghormatan Negara IFFI kepada Korban 26/11