Penyelidikan baru yang dilakukan oleh Badan Investigasi Nasional (NIA) dalam kasus Enrica Lexie menemui hambatan besar karena Italia menolak mengirim empat marinirnya ke India untuk diinterogasi sebagai saksi.

NIA memulai penyelidikan menyusul putusan Mahkamah Agung pada bulan April untuk mengetahui apakah marinir Italia Salvatore Girone dan Massimilano Lattore, di atas kapal Italia Enrica Lexie, dua nelayan India di lepas pantai Alappuzha pada 15 Februari 2012 tewas.

Marinir yang dituduh mengaku melepaskan tembakan peringatan dengan asumsi kapal penangkap ikan, St Antony, adalah tembakan bajak laut.

India telah secara resmi meminta Italia melalui saluran diplomatik untuk mengirim empat marinir lainnya, yang juga ditempatkan di Enrica Lexie bersama Girone dan Lattore, ke sini untuk diinterogasi secara resmi oleh NIA.

Italia diketahui baru-baru ini mengatakan kepada India bahwa mereka tidak dapat memfasilitasi kepulangan mereka. “Mereka mengatakan bahwa marinir saat ini menjalankan misi yang berbeda, sehingga akan sulit untuk membawa mereka kembali ke India untuk diinterogasi,” kata seorang pejabat senior pemerintah.

Menurut sumber, pemerintah kini mempertimbangkan kemungkinan untuk mengatur pemeriksaan terhadap keempat saksi melalui konferensi video, namun sejauh ini belum ada keputusan yang diambil, dan implikasi hukumnya sedang diselidiki.

Pemeriksaan terhadap keempat saksi ini sangat penting tidak hanya untuk mengetahui latar belakang penembakan, namun juga untuk menghilangkan beberapa kejanggalan yang terjadi selama penyelidikan.

Surat kabar Italia ‘La Repubblica’ telah mengakses laporan awal tim Italia yang mengunjungi Kerala pada Maret tahun lalu untuk mengambil bagian dalam uji balistik senjata yang disita dari kapal. Tim yang sempat menyaksikan uji balistik India itu mencatat ada empat peluru yang diperiksa, dua di antaranya ditemukan di kapal nelayan dan dua lagi ditemukan di tubuh nelayan India.

Menurut laporan tim Italia, merek peluru tersebut diketahui adalah NATO 5,56 mm, yang diproduksi di Italia. Lebih penting lagi, dua peluru yang ditemukan dari tubuh korban ditelusuri ke senjata dan senapan milik dua Marinir lainnya, tetapi tidak ke Girone atau Latorre.

NIA diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan penyelidikannya, namun ada indikasi bahwa proses tersebut mungkin tertunda hingga Agustus sebelum kasus tersebut disidangkan di pengadilan khusus.

pragmatic play