Jam malam berlanjut untuk hari ke-10 di kota Kishtwar di Jammu dan Kashmir pada hari Minggu, meskipun dilonggarkan sebentar pada hari Sabtu. Jam malam tanpa batas waktu diberlakukan pada 9 Agustus menyusul bentrokan komunal di kota tersebut.
Jam malam dilonggarkan di Kishtwar secara bertahap pada hari Sabtu – setengahnya dari pukul 13.00 hingga 14.30, dan setengah lainnya dari pukul 15.30 hingga 17.00.
Hakim Distrik Kishtwar Basheer Ahmad Khan mengatakan tidak ada insiden aneh yang terjadi di mana pun selama masa relaksasi dan situasi di kota itu tetap damai selama dua hari terakhir.
Sementara itu, tim kementerian yang dipimpin oleh Wakil Ketua Menteri Tara Chand mencapai kota Kishtwar pada Sabtu malam untuk mengadakan pembicaraan dengan perwakilan kedua komunitas guna meredakan ketegangan di antara mereka.
Anggota tim lainnya termasuk Menteri Pembangunan Pedesaan Ali Muhammad Sagar, Menteri Urusan Konsumen dan Distribusi Publik Chowdhary Muhammad Ramzan dan Menteri Irigasi dan Pengendalian Banjir Sham Lal Sharma.
Tim tersebut mengadakan pertemuan dengan perwakilan komunitas minoritas pada Sabtu malam, di mana komunitas minoritas menyampaikan tuntutan mereka.
Tuntutan yang diajukan termasuk peningkatan kompensasi bagi mereka yang harta bendanya hancur selama kerusuhan, peningkatan bantuan ex gratia kepada keluarga terdekat dari anggota masyarakat yang terbunuh dan pemindahan Wakil Inspektur Jenderal (DIG) dan wakil inspektur polisi. (DSP) yang didakwa berperan partisan saat kerusuhan.
Perwakilan komunitas minoritas juga menuntut agar nama mantan menteri muda dalam negeri Sajjad Ahmad Kichloo dimasukkan dalam pengaduan polisi yang diajukan terhadap perusuh di kota tersebut.
Perwakilan minoritas sebelumnya menolak untuk bertemu dengan tim kementerian di hadapan pemerintahan sipil dan kepolisian setempat.
Tim menyetujui permintaan tersebut dan bertemu dengan perwakilan tanpa melibatkan siapa pun dari pemerintah kabupaten dalam pertemuan tersebut.
Perwakilannya termasuk aktivis agama, politik dan sosial dari Kishtwar.
Mereka juga sangat menentang tuntutan kelompok separatis untuk membubarkan komite pertahanan desa (VDC) di wilayah tersebut.
Tim kementerian diberitahu bahwa tindakan apa pun terhadap VDC akan menguntungkan kelompok militan yang membentuk komite tersebut.
Para pemimpin separatis menuduh VDC menggunakan senjata selama kerusuhan komunal.
Tim tersebut akan bertemu dengan perwakilan komunitas mayoritas di Kishtwar pada hari Minggu.
Tiga orang tewas dan properti pribadi dan publik bernilai jutaan dibakar di Kishtwar pada tanggal 9 Agustus selama bentrokan komunal setelah jam malam yang tidak terbatas diberlakukan di kota tersebut dengan bantuan tentara.