Jam malam berlanjut untuk hari keenam tanpa ada relaksasi di kota Kishtwar pada hari Rabu.
Di tujuh distrik lain di wilayah Jammu yang terkena dampak ketegangan komunal, ketegangan berlanjut pada hari kelima setelah pelonggaran berkala pada hari Selasa.
Pihak berwenang di kota Kishtwar yang dilanda ketegangan mengatakan mereka telah memutuskan untuk tidak melonggarkan jam malam pada hari Selasa dan akan melanjutkan hal yang sama pada hari Rabu.
“Kami terus meninjau situasi secara teratur dan keputusan untuk melonggarkan jam malam akan diambil dengan mengingat situasi di lapangan. Tidak ada insiden yang tidak diinginkan di mana pun di distrik ini kemarin,” kata Basheer Ahmad Khan, Hakim Distrik Kishtwar, kepada IAN.
Laporan yang sampai di sini mengatakan bahwa orang-orang di kota Kishtwar menghadapi kekurangan pasokan penting karena jam malam yang tidak terbatas.
Di Kota Jammu, jam malam dilonggarkan selama tiga jam dari jam 4 sore hingga jam 7 malam pada hari Selasa setelah tiga hari
Di distrik Kathua, Samba, Reasi, Rajouri, Udhampur dan Doda, relaksasi berkala diberikan pada malam hari.
Tidak ada insiden kekerasan besar yang terjadi di mana pun selama periode pelonggaran jam malam.
Meskipun Amarnath Yatra dilanjutkan pada hari Selasa setelah jeda selama tiga hari, lalu lintas di jalan raya Jammu-Srinagar terus terganggu.
Selain menangkap 11 orang karena diduga menghasut kebencian komunal di Kishtwar, polisi juga menangkap 120 orang dari wilayah lain di Jammu karena peran mereka dalam menghasut kebencian komunal.
Latihan lengkap diadakan di ibu kota musim dingin negara bagian Jammu dan seluruh kantor pusat distrik lainnya di wilayah tersebut pada hari Selasa sehubungan dengan perayaan Hari Kemerdekaan pada hari Kamis. Namun anak-anak sekolah tidak ikut serta karena ketegangan lingkungan.
Pihak berwenang juga memerintahkan penutupan semua institusi pendidikan, termasuk sekolah, perguruan tinggi dan universitas di wilayah Jammu pada hari Rabu.
Inspektur Jenderal Polisi (Zona Jammu) Rajesh Kumar mengatakan kepada wartawan, meski terjadi peningkatan ketegangan di Garis Kontrol (LoC) dan Perbatasan Internasional di wilayah Jammu, namun tidak ada ancaman teror pada perayaan Hari Kemerdekaan.
Fasilitas internet di telepon seluler dan perangkat dongle tetap ditangguhkan selama hari keempat di Jammu dan Kashmir pada hari Rabu. Kecepatan internet pada layanan broadband juga telah dikurangi untuk memastikan bahwa penjahat dicegah mengunggah materi yang tidak pantas di Facebook dan situs jejaring sosial lainnya, kata sumber resmi kepada IANS.
Kamar Dagang Jammu telah memutuskan untuk memperpanjang bandh tersebut selama 48 jam.