Kebakaran besar terjadi di toko majalah Proof and Experimental Institution (PXE), sebuah unit dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO), di Chandipur-on-sea di sini, memicu serangkaian ledakan di dalam area terlarang yang disebabkan .
Meski tidak ada korban jiwa, ledakan terus terjadi setidaknya selama tiga jam sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Api dapat dikendalikan dengan bantuan empat personel pemadam kebakaran dan sedikitnya 40 personel pemadam kebakaran. Meski penyebab pasti kecelakaan itu belum diketahui, Kementerian Pertahanan telah memerintahkan penyelidikan untuk mengetahui alasannya. Appavu Raj, direktur PXE, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 4 pagi di magasin-18, tempat penyimpanan peluru dan amunisi untuk pengujian dan uji coba.
“Api sudah sepenuhnya terkendali. Tidak ada bahan peledak. Karena gedung ini tidak dialiri listrik, kemungkinan terjadinya korsleting kecil. Selain investigasi tingkat tinggi, tim pencari fakta juga telah dibentuk untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut,” ujarnya. Ia menambahkan, tim ahli dari New Delhi akan segera tiba di sini untuk melakukan penyelidikan.
Meski petugas belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat kecelakaan tersebut, namun banyak amunisi dan propelan yang disimpan di dalam gedung dikabarkan hancur total. Insiden tersebut menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat di Chandipur dan sekitarnya ketika ledakan keras terdengar. Jalan menuju bangunan pertahanan dan seluruh kompleks PXE telah ditutup hingga api padam. Majalah tersebut menyimpan amunisi Arjun, amunisi 130mm, amunisi senjata 155mm dan 120mm, propelan untuk FVC 155mm, 125mm, 120mm dan 130mm, serta banyak jenis amunisi lainnya. PXE adalah pusat penelitian non-Angkatan Darat utama untuk uji coba desain dan pengembangan senjata dan amunisi.
Kebakaran besar terjadi di toko majalah Proof and Experimental Institution (PXE), sebuah unit dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO), di Chandipur-on-sea di sini, memicu serangkaian ledakan di dalam area terlarang yang disebabkan . Meski tidak ada korban jiwa, ledakan terus terjadi setidaknya selama tiga jam sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Api dapat dikendalikan dengan bantuan empat personel pemadam kebakaran dan sedikitnya 40 personel pemadam kebakaran. Meski penyebab pasti kecelakaan itu belum diketahui, Kementerian Pertahanan telah memerintahkan penyelidikan untuk mengetahui alasannya. Appavu Raj, direktur PXE, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 4 pagi di magasin-18, tempat penyimpanan peluru dan amunisi untuk pengujian dan uji coba. “Api sudah sepenuhnya terkendali. Tidak ada bahan peledak. Karena gedung ini tidak dialiri listrik, kemungkinan terjadinya korsleting kecil. Selain investigasi tingkat tinggi, tim pencari fakta juga telah dibentuk untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa tim ahli dari New Delhi akan tiba di sini segera setelah probe.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Meski petugas belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat kecelakaan tersebut, namun banyak amunisi dan propelan yang disimpan di dalam gedung dikabarkan hancur total. Insiden tersebut menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat di Chandipur dan sekitarnya ketika ledakan keras terdengar. Jalan menuju bangunan pertahanan dan seluruh kompleks PXE telah ditutup hingga api padam. Majalah tersebut menyimpan amunisi Arjun, amunisi 130mm, amunisi senjata 155mm dan 120mm, propelan untuk FVC 155mm, 125mm, 120mm dan 130mm, serta banyak jenis amunisi lainnya. PXE adalah pusat penelitian non-Angkatan Darat utama untuk uji coba desain dan pengembangan senjata dan amunisi.