NEW DELHI: Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal telah mengirimkan “catatan rahasia” kepada Menteri Dalam Negeri Persatuan Rajnath Singh yang menyebutkan tuduhan terhadap ketua cabang antikorupsi (ACB) MK Meena tentang keterlibatan dalam pembelian hawala dan tirai.
Wakil Ketua Menteri Manish Sisodia memberi tahu Majelis Delhi tentang catatan tersebut sambil berbicara tentang fungsi badan investigasi elit. Pemerintah AAP dan LG terlibat dalam pertarungan sengit mengenai kendali administratif ACB.
“Ketua Menteri Arvind Kejriwal telah mengirimkan catatan rahasia kepada Menteri Dalam Negeri Persatuan yang menyebutkan tuduhan serius – penipuan hawala dan sofa-parda terhadap dia (Meena). Saya berharap dia (Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh akan menyadari masalah ini dan akan mengambil tindakan tegas ).bertindaklah sebagaimana mestinya,” kata Sisodia.
Awal bulan ini, Letnan Gubernur Najeeb Jung menunjuk Meena, komisaris gabungan Kepolisian Delhi, sebagai kepala ACB menggantikan kepala SS Yadav yang dipilih sendiri oleh Kejriwal, yang dikecam keras oleh pemerintah AAP. AAP menyatakan bahwa penunjukan Meena tidak sah dan Yadav adalah ketua ACB untuk penunjukan tersebut.
Yadav kemarin menuduh Meena mengancam dan menekannya serta berusaha menghalangi fungsi badan anti-vaksinasi.
Sumber mengatakan Yadav telah mengajukan tiga pengaduan terhadap dugaan sikap sewenang-wenang Meena atas kewaspadaan pemerintah Delhi yang mengawasi berfungsinya ACB.
“ACB berada di bawah departemen kewaspadaan pemerintah Delhi dan direktur departemen ini adalah kepala ACB. Hal ini sudah menjadi pengaturan sejak ACB didirikan. ACB didirikan berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Korupsi dan mandatnya adalah untuk menangkap siapa pun yang terlibat korupsi harus ditangkap,” kata Sisodia.
Dia mengklaim korupsi telah berkurang secara signifikan sejak AAP berkuasa.
“Masalah fungsi ACB muncul ketika mereka menangkap seorang polisi Delhi karena diduga menerima suap sebesar Rs 10.000. Setelah itu polisi ini pergi ke Pengadilan Tinggi dan perwira senior juga pergi ke sana untuk mendukungnya.
“Mahkamah Agung memberikan perintah yang memenangkan pemerintah Delhi. Kemudian, masalah tersebut berpindah ke Mahkamah Agung yang tidak memberikan penundaan apa pun atas perintah Pengadilan Tinggi dan mengingat hal ini, ACB sepenuhnya berada di bawah pemerintah Delhi, kata Sisodia.
Ia juga menuduh nama Meena muncul dalam penipuan pengadaan hawala dan tirai.
“Kami ingin tahu apakah penunjukan ACB itu dilakukan untuk menguntungkan para pedagang hawala,” ujarnya.