Setidaknya 37 orang, sebagian besar jamaah, termasuk 13 wanita dan empat anak-anak, tewas dan 30 lainnya luka parah ketika mereka ditabrak oleh kereta Rajya Rani Express yang melaju kencang di stasiun Dhamara Ghat di distrik Khagaria Bihar pada Senin pagi. Peristiwa tersebut memicu protes kemarahan warga sekitar yang menyerang masinis kereta dan membakar beberapa gerbong kereta.
Para ‘kanwaria’ atau pemuja Dewa Siwa sedang berjalan di sepanjang rel di stasiun Dhamara Ghat setelah turun dari penumpang Samastipur-Saharsa ketika Saharsa-Patna Rajya Rani Express yang melaju dengan kecepatan 80 km/jam menabrak mereka, kata seorang pejabat senior kereta api. Khagaria berjarak sekitar 160 km dari Patna. Para peziarah terpaksa menggunakan rel untuk mencapai kuil terdekat karena tidak adanya jalan layang atau jalan raya – jalan raya terdekat berjarak 6 km. Namun, pihak Kereta Api mencoba mengalihkan kesalahan kepada para peziarah. Arunendra Kumar, Pj Ketua Badan Perkeretaapian, mengatakan kereta ekspres tidak seharusnya berhenti di Dhamara Ghat dan diperbolehkan lewat, namun para peziarah mengira mereka bisa menghentikan kereta tersebut.
Ketua Menteri Nitish Kumar mengatakan ini adalah masalah penyelidikan apakah batas kecepatan diperintahkan karena ini adalah hari Senin terakhir bulan Shravan dan diperkirakan akan ada banyak peziarah. Dia mengumumkan kompensasi sebesar `2 lakh untuk keluarga setiap korban yang meninggal dan perawatan medis gratis bagi yang terluka. Pihak Kereta Api mengumumkan tunjangan sebesar `5 lakh untuk keluarga terdekat dari mereka yang terbunuh dan `1 lakh untuk yang terluka.
Memberikan rincian kecelakaan tersebut, Menteri Perkeretaapian Mallikarjun Kharge mengatakan kepada Parlemen bahwa pengemudi Rajya Rani Express menerapkan rem darurat ketika dia melihat beberapa orang berdiri di rel. Namun saat kereta berhenti, beberapa diantaranya sudah terlindas. Kharge berkata, “Pukul 08.33 kereta no 55533 penumpang Madhepura-Samastipur dan pukul 08.48 kereta no 55566 penumpang Samastipur-Madhepura sampai di stasiun kereta Dhamara Ghat. Kedua kereta ini dihentikan untuk mengutamakan kereta no 12567 Rajya Rani Express.
“Beberapa penumpang turun dari kereta ke sisi non peron. Sementara itu, sekitar pukul 08.50, Rajya Rani Express sedang melewati stasiun Dhamara Ghat. Pilot lokomotif, setelah melewati sinyal rumah yang berada di tikungan, melihat beberapa orang berdiri di lintasan dan menginjak rem darurat. Namun saat kereta berhenti, ada beberapa orang yang tertabrak,” kata Menteri Perkeretaapian.
“Setelah kejadian itu, massa membuat keributan dan membakar beberapa gerbong Rajya Rani Express. Kereta bantuan medis meninggalkan Barauni menuju lokasi pada pukul 09:55. DRM Samastipur beserta tim dokter dan petugasnya berangkat dari Samastipur pada pukul 10.50 dan sampai di lokasi,” kata Kharge dalam keterangannya.
Yang mempersulit tugas pihak berwenang adalah tidak dapat diaksesnya lokasi kecelakaan. Menurut sumber, dibutuhkan waktu lima jam bagi polisi dan pejabat administrasi untuk sampai ke sana. Akhirnya, operasi pertolongan dimulai dan pengaturan dilakukan untuk pengambilan jenazah di rumah sakit pemerintah.