Tiga pria yang dituduh menculik dan memperkosa seorang mahasiswa kedokteran Universitas Keralite Manipal berada dalam tahanan polisi dan dua di antaranya dirawat di rumah sakit setelah upaya bunuh diri.
Polisi baru menangkap dua tersangka pada Kamis pagi. Menyadari penangkapannya sudah dekat, terdakwa Yogish Poojary (30), seorang pengemudi becak dari Onthibettu dekat Manipal, mengonsumsi racun. Segera setelah penangkapan, polisi berhasil mencatat pernyataan singkatnya sebelum kesehatannya memburuk. Dia kemudian dirawat di Rumah Sakit Kasturba, Manipal. Polisi juga menangkap komplotannya Hariprasad Poojary (27), seorang pengemudi mobil dan warga Badagubettu, Manipal.
Malamnya, polisi menangkap tersangka ketiga Anand dalam keadaan tidak sadarkan diri dari hutan di desa Badagubettu 80 dan membawanya ke Rumah Sakit Kasturba. Kondisinya kritis. Takut ditangkap, Anand mencoba bunuh diri dengan cara digantung di pohon. Ia juga disebut-sebut telah mengonsumsi racun. IGP Pratap Reddy mengatakan Yogish adalah penjelajah sejarah dan terlibat dalam kasus kerusuhan. “Ketiganya berteman dan mabuk. Mereka sedang berada di komidi putar malam itu dan kebetulan menjemput gadis itu. Setelah kejahatan itu, Yogish menurunkannya sendirian di dalam mobil di apartemennya.” Dia mengatakan penyelidikan awal juga menunjukkan bahwa ketiga terdakwa terlibat dalam kejahatan tersebut.
Menceritakan urut-urutan penangkapan, Reddy mengatakan, “Kami mencurigai Yogish selama tiga hari terakhir dan mencoba menangkapnya. Hari ini (Kamis) setelah dipastikan ditangkap, dia (Yogish) menelepon saya melalui ponsel dan mengakui kejahatannya. Dia mengatakan dia sendiri yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut dan dia yakin polisi akan menangkapnya. Dia bahkan menceritakan TKP dan mengatakan akan bunuh diri. Suaranya bergetar. Sepertinya dia muntah. Polisi langsung menelusuri lokasinya dengan bantuan jaringan telepon seluler dan bantuan warga sekitar. Dia diambil dari kawasan hutan dekat Onthibettu.”
IGP juga meminta media untuk tidak memuat foto terdakwa sambil menunggu identifikasi korban, karena akan menghambat proses peradilan. IGP, berdasarkan interogasi awal terhadap mereka yang ditangkap, mengesampingkan kemungkinan merekam adegan kekerasan seksual di ponsel mereka. Dia mengatakan, tempat korban diculik dan tempat terjadinya kekerasan seksual sebenarnya tidak sesuai pengamatan polisi. Kejahatan itu terjadi sekitar enam km dari Manipal.
IGP mengatakan bahwa hadiah uang tunai sebesar Rs 2 lakh dan Rs 3 lakh yang diumumkan oleh polisi dan Universitas Manipal masing-masing akan dibagikan kepada beberapa orang yang memberikan informasi penting.