JAMMU: Kongres hari ini menuntut penjelasan dari Menteri Pertahanan Manohar Parrikar tentang ‘teroris tidak perlu dinetralisir hanya dengan pernyataan teroris’ dan menuduhnya “menghidupkan kembali kelompok anti-teroris yang terkenal kejam”.

“Apa maksudnya ketika dia mengatakan seorang teroris bisa menjadi teroris yang dinetralkan. Ketika dia berkata, ‘mengapa tentara saya harus melakukan hal ini sepanjang waktu?’, apakah yang dia maksud adalah pemerintah negara bagian harus menghidupkan kembali kelompok anti-teroris yang terkenal kejam itu?” ?”, kata Rigzin Jora, pemimpin Partai Legislatif Kongres.

“Mungkin ada rencana rahasia namun dipikirkan dengan matang untuk menghidupkan kembali pasukan kontra-pemberontakan, dan Menteri Pertahanan, mengingat kurangnya pengalamannya dalam menangani misi rahasia tersebut, secara tidak sengaja membocorkan informasi tersebut,” klaimnya.

Mantan menteri tersebut menambahkan, “Jika hal ini terjadi, maka akan sangat disayangkan karena dekade terakhir ini telah terjadi penurunan tajam dalam tindakan militansi dan terorisme tanpa adanya kebutuhan untuk melakukan upaya pemberantasan pemberontakan.”

Jora mengungkapkan kekecewaannya karena “salah satu menteri paling senior di pemerintahan Modi memilih untuk menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan jabatan tinggi yang dia pegang selama kunjungannya ke negara bagian tersebut”.

“Baik itu tentara, paramiliter, atau kepolisian negara, mereka semua adalah tentara kami, personel kami adalah polisi kami. Mereka semua telah mengorbankan hidup mereka demi persatuan dan integritas negara ini. Terlebih lagi di Kashmir daripada di Kashmir.” di tempat lain,” katanya.

Pemimpin CLP tersebut menyatakan bahwa tanggung jawab untuk menghapuskan militansi dari negara “terletak di tangan pusat dan negara”

“Oleh karena itu, bagi Menteri Pertahanan untuk membedakan prajurit saya dari pasukan keamanan lainnya dan mengatakan mengapa prajurit saya harus melakukan hal ini sepanjang waktu bukan hanya tidak pantas tetapi juga merupakan upaya untuk menciptakan perpecahan di antara prajurit dari sayap yang berbeda. pemerintahan,” kata Jora.

“Bagaimana jika Menteri Dalam Negeri Persatuan besok akhirnya mengatakan mengapa para anggota CRPF atau BSF saya harus melakukan hal ini terus-menerus. Fakta bahwa polisi negara bagian saja tidak dapat menangani militansi dan pemberontakan yang lazim terjadi di Lembah, tidak ada yang rugi Apalagi Menteri Pertahanan negara,” ujarnya.

Pemimpin Kongres mengamati bahwa Parrikar tidak bisa bertanggung jawab hanya kepada tentaranya.

Jora juga mengecam Ketua Menteri Mufti Sayeed karena tunduk pada tekanan dari mitra koalisinya.

“Ini akan menjadi hari yang menyedihkan jika Mufti Sayeed, di bawah tekanan dari mitra koalisinya BJP, harus melakukan hal ini. Sayeed-lah yang membubarkan tuntutan partai tersebut ketika dia berkoalisi dengan Kongres,” tambahnya.

uni togel