Dalam keadaan yang dramatis, pengadilan setempat, yang sedang melakukan persidangan kasus pemerkosaan berkelompok kedua di sini, pada hari Rabu melihat korban muda tersebut meminta izin kepada hakim ketua untuk menampar para tersangka pelaku.

Meskipun pengadilan menolak permohonan wanita tersebut, hal ini mencerminkan besarnya kemarahan yang terpendam dalam dirinya setelah kejadian mengerikan tersebut. Saat memberikan kesaksian itulah pegawai call center (18) menyampaikan pembelaan.

Menurut Jaksa Penuntut Umum (SPP) Ujjwal Nikam, perempuan tersebut mengenang mimpi buruk yang dialaminya di tangan terdakwa saat digulingkan di depan pengadilan.

Dan saat itulah dia bertanya kepada Hakim Ketua Shalini Phansalkar-Joshi apakah dia boleh menampar terdakwa.

“Dia sangat marah atas cara terdakwa memperkosa dan menyiksanya secara brutal. Dan dia bertanya kepada hakim apakah dia boleh menampar keempat terdakwa yang hadir di persidangan,” kata Nikam.

SPP mengatakan kemarahan perempuan muda tersebut dapat dimengerti karena para pemerkosa juga telah melakukan beberapa tindakan penghinaan. Ngomong-ngomong, dia bukan satu-satunya penyintas pemerkosaan yang kehilangan ketenangan selama persidangan.

Awal bulan ini, jurnalis foto (22), yang diperkosa di kompleks Pabrik Shakti pada 22 Agustus, jatuh sakit dan pingsan saat memberikan kesaksiannya ke pengadilan.

Agak mengejutkan, belakangan terungkap bahwa tiga orang yang diduga pelaku insiden Shakti Mills terlibat dalam pemerkosaan kedua.

Dan hal ini menjadi jelas setelah anak muda yang selamat dari insiden pemerkosaan beramai-ramai kedua, yang meninggalkan kota bersama tunangannya dan menikah, kembali ke sini menyusul pengaduan hilang yang diajukan oleh keluarganya.

sbobet mobile