Ketua Menteri Tripura dan anggota politbiro Partai Komunis India-Marxis (CPI-M) Manik Sarkar mengatakan bahwa dia menentang partisipasi CPI-M di pemerintah pusat pada tahun 1996.

“Komite pusat CPI-M melalui proses pemungutan suara pada tahun 1996 memutuskan untuk tidak ikut serta dalam pemerintahan pusat dengan Jyoti Basu sebagai ketua menteri. Saya juga memberikan suara menentang partisipasi partai di pemerintah pusat,” kata Sarkar di Jakarta, Senin malam.

Ketua Menteri berbicara pada pertemuan belasungkawa, yang diselenggarakan untuk mengenang pemimpin veteran CPI-M Samar Mukherjee yang meninggal pada 18 Juli di Kolkata.

Sarkar berkata, “Meskipun saya menolak partisipasi partai dalam pemerintahan, saya tidak akan mengungkapkan keputusan mantan anggota komite pusat CPI-M lainnya dari Tripura.”

Mantan Ketua Menteri Dasarath Deb juga merupakan anggota komite pusat CPI-M saat itu.

Partai tersebut memberhentikan mantan ketua menteri lainnya, Nripen Chakraborty, pada tahun 1995 karena mengkritik kepemimpinan CPI-M, termasuk Basu.

Sarkar mengatakan, “Pertama, komite pusat CPI-M mengambil keputusan ini, menyetujuinya dengan selisih suara yang tipis. Setelah ada permintaan dari partai-partai pendukung, komite pusat bertemu kembali dan menegaskan kembali keputusannya.”

Pengumuman Sarkar tentang debat politik yang telah lama tertunda mengakhiri kontroversi mengenai peran CPI-M Tripura dalam keputusan bersejarah tersebut.

Pada tahun 1996, pemimpin veteran Marxis Jyoti Basu mungkin telah menjadi menteri utama pemerintahan koalisi Front Persatuan di New Delhi, namun CPI-M tidak mengizinkannya untuk memangku jabatan tinggi tersebut.

Sebaliknya, Haradanahalli Doddegowda Deve Gowda dari Janata Dal menjadi perdana menteri (1 Juni 1996 hingga 21 April 1997).

Basu, yang meninggal di Kolkata pada 17 Januari 2010, kemudian menggambarkannya sebagai “kesalahan sejarah”.

SGP Prize