GUWAHATI: Sebuah kasus telah didaftarkan terhadap mantan menteri Assam karena diduga menghasut kekerasan setelah pemilihan parlemen tahun lalu. Kasus tersebut didaftarkan terhadap Pramila Rani Brahma, yang saat ini menjadi legislator Front Rakyat Bodoland (BPF), yang mengatur Dewan Wilayah Bodoland.

Pengaduan tersebut diajukan oleh sebuah LSM atas pernyataannya bahwa ‘BPF tidak akan memperoleh hasil yang baik dalam pemilu karena umat Islam tidak memilih kandidatnya (untuk kursi Kokrajhar)’. Saiful Islam, presiden LSM tersebut, mengatakan mereka telah memindahkan Mahkamah Agung, yang kemudian menyarankan mereka untuk menghubungi polisi setempat.

Beberapa hari setelah pernyataan Brahma, para ultras diduga berasal dari Partai Nasional

Front Demokratik Bodoland (Fraksi Sangbijit), membantai 32 orang di tiga desa pada 1 dan 2 Mei tahun lalu. Para korban semuanya adalah Muslim berbahasa Bengali. Berbagai organisasi di negara bagian itu kemudian menuntut penangkapan Brahma.

Ini adalah kekerasan terbesar kedua di Distrik Wilayah Teritorial Bodoland sejak kerusuhan etnis mematikan tahun 2012 antara Muslim berbahasa Bengali dan Bodo. Lebih dari 100 orang tewas dalam kekerasan tersebut. Sebagian besar korban adalah umat Islam. Kursi Kokrajhar dimenangkan oleh mantan pemimpin kelompok ekstremis Ulfa, yang mencalonkan diri sebagai calon independen.

Togel SDY