NEW DELHI: Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius akan tiba di India pada hari Minggu untuk bertemu dengan pemerintahan Narendra Modi, menjadi pemimpin tingkat tinggi Barat pertama yang melakukan hal tersebut.

Fabius akan mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari India Sushma Swaraj dan juga diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Modi.

Kunjungan menteri Perancis terjadi ketika roket PSLV India akan meluncurkan satelit Perancis dari Sriharikota di Andhra Pradesh pada hari Senin.

Kendaraan Peluncur Satelit Polar (PSLV-C23) akan membawa satelit observasi Bumi Perancis ‘SPOT-7’ seberat 714 kg sebagai muatan utama bersama satelit dari Jerman, Singapura dan Kanada.

Ini adalah kedua kalinya India meluncurkan satelit Perancis ke luar angkasa.

Fabius dan Sushma Swaraj kemungkinan akan membahas Perjanjian Perdagangan Bebas India-UE, yang telah tertunda selama beberapa tahun terakhir.

FTA telah melewati beberapa tenggat waktu penyelesaian karena perbedaan besar antara kedua belah pihak mengenai isu-isu seperti pengurangan pajak di sektor-sektor seperti mobil, anggur, dan minuman beralkohol.

“Dengan UE dan AS melakukan pembicaraan mengenai FTA Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), akan bermanfaat bagi India untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan UE,” kata seorang sumber pada hari Kamis.

Kesepakatan jet tempur Rafale senilai $20 miliar juga kemungkinan akan dibahas dalam pembicaraan tersebut.

Negosiasi komersial akhir untuk proyek MMRCA (pesawat tempur multiperan menengah) untuk mengakuisisi 126 jet tempur Prancis belum selesai.

Menurut sebuah sumber, negosiasi sedang mengalami kemajuan dan “tidak ada masalah besar yang perlu dibicarakan”.

Kedua belah pihak juga diperkirakan akan membahas proyek pembangkit listrik tenaga nuklir Jaitapur, di mana Perancis akan memasang enam pembangkit listrik tenaga nuklir.

Di antara elemen-elemen penting yang akan dibahas adalah masalah harga dan undang-undang tanggung jawab perdata nuklir India, yang memberikan tanggung jawab kepada pemasok jika terjadi kecelakaan.

“Kami siap untuk mengadaptasi proyek ini ke dalam Undang-Undang Kewajiban Nuklir India. Kami siap untuk bekerja sesuai dengan hukum India,” tambah sumber tersebut.

Rudal Permukaan-ke-Udara Jarak Pendek (SRSAM) senilai Rs300,000 juta, yang merupakan usaha pengembangan bersama antara India dan Prancis, juga kemungkinan akan ditampilkan dalam pembicaraan tersebut.

Menteri Perancis juga akan membahas pendidikan tinggi dan menghadiri acara mengenai perubahan iklim di Delhi, yang penting karena Paris akan menjadi tuan rumah sesi ke-21 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada bulan Desember 2015.

agen sbobet