MUMBAI: Menteri Transportasi Persatuan Nitin Gadkari pada hari Jumat menyerahkan uang tersebut kepada mantan pemerintahan UPA karena lebih mengutamakan industri daripada petani dalam RUU Pengadaan Tanah yang banyak dibahas. Pada saat yang sama, ia mengumumkan bahwa jika ada yang mengajukan usulan yang baik, Pusat akan memasukkannya ke dalam RUU tersebut.

Gadkari, yang pernah menjabat Kementerian Pembangunan Pedesaan selama beberapa waktu, telah dipercaya dengan tugas meyakinkan pihak oposisi agar mendukung pemerintah guna memastikan disahkannya rancangan undang-undang kontroversial tersebut dalam sidang anggaran Parlemen yang sedang berlangsung.

“Pemerintah UPA mengecualikan 13 sektor dari pembebasan lahan wajib. Kami batasi jumlahnya menjadi lima dari bidang infrastruktur sosial, infrastruktur pedesaan, pertahanan, industri sektor publik, dan perumahan terjangkau,” ujarnya di sini. Gadkari menginformasikan bahwa kementerian transportasi dan kementerian tenaga listrik dapat membayar `3,000 crore sebagai kompensasi kepada para petani karena pemerintah memperkenalkan Undang-undang.

“Kami tidak akan pernah kompromi dalam masalah kompensasi dan rehabilitasi,” ujarnya. Menurut Gadkari, dia akan meminta ketua Shiv Sena Uddhav Thackeray dan ketua NCP Sharad Pawar untuk menjernihkan kesalahpahaman mereka mengenai masalah ini.

Gadkari mengklaim bahwa Maharashtra akan terkena dampak terburuk jika RUU tersebut tidak disetujui oleh Parlemen. “Biasanya sekitar 80 persen lahan dibebaskan untuk proyek irigasi. Maharashtra tidak akan bisa meningkatkan fasilitas irigasinya jika para petani menentang pembebasan lahan mereka,” kata Gadkari. Pemimpin Kongres Prithviraj Chavan menolak argumen Gadkari.