Presiden Partai Samajwadi (SP), Mulayam Singh Yadav pada hari Jumat mengkritik pemerintah UPA yang dipimpin Kongres karena tidak mengindahkan nasihatnya mengenai meningkatnya serangan pasukan Tiongkok di sepanjang perbatasan. Ia mengatakan, negara tetangga tidak pernah menjadi mitra yang dapat diandalkan, melainkan pengkhianat.
Berbicara pada acara partai yang diselenggarakan di sini untuk membujuk para Brahmana, Mulayam mengatakan bahwa dia telah berulang kali memperingatkan Pusat tersebut bahwa pemerintah Tiongkok telah melanggar batas geografis India sejak kemerdekaannya, namun Pusat tersebut tidak pernah mengambil tindakan terhadap ancaman semacam itu.
“Ini konyol. Kini Menlu akan mengunjungi Tiongkok. Saya tidak tahu apakah dia akan menyerah pada Tiongkok atau tunduk pada Tiongkok untuk berkompromi demi menyelamatkan situasi,” kata Mulayam, yang juga mantan menteri pertahanan. Dia mengatakan seluruh negara berada di tangan Pemerintah India, yang telah diberi mandat untuk mengambil keputusan demi kepentingan negara untuk menjaga perbatasan dan kedaulatan internasionalnya.
Ketua SP mengatakan pemerintahan UPA saat ini telah gagal menjadikan India negara yang kuat. Sebaliknya, semua tetangganya menjadi bermusuhan, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran besar.
Namun, Mulayam menahan diri untuk tidak memberikan komentar langsung mengenai kontroversi yang sedang berlangsung terkait pembagian laporan CBI tentang penipuan batubara kepada Menteri Hukum Persatuan Ashwani Kumar.
Dalam acara tersebut, Mulayam meyakinkan komunitas Brahmana untuk menyelesaikan permasalahannya. Acara kontroversial tersebut awalnya disebut ‘Brahmana Sammelan’ tetapi diubah namanya menjadi ‘Bauddhik Sammelan’ (konferensi para intelektual) setelah Sekretaris Jenderal SP Ram Gopal Yadav mengatakan partai tersebut tidak boleh meniru BSP dengan mengadakan konferensi berbasis kasta. Namun, sebagian besar peserta berbicara tentang bagaimana partai tersebut dikaitkan dengan para Brahmana di masa lalu dan bagaimana Brahmana mendukung partai tersebut.
Ironisnya, sebagian besar pemimpin SP tidak menghadiri konferensi tersebut, yang merupakan gagasan Manoj Pandey, Menteri Negara di pemerintahan Akhilesh Yadav.
Tidak ada pemimpin Brahmana terkemuka atau intelektual terkemuka mana pun yang berpartisipasi dalam konferensi tersebut, dan hal ini ternyata sia-sia belaka. Bahkan juru bicara partai Rajendra Chaudhary mengatakan dia tidak mengetahui adanya program semacam itu.
SP khawatir dengan cara BSP mengumumkan peluncuran Brahmana-Dalit Bhaichara Sammelan mulai 4 Mei. Sekretaris Jenderal BSP Satish Chandra Mishra juga akan memulai tur kenegaraan selama sebulan untuk memenangkan kembali para Brahmana.