KOCHI: Untuk merawat pasien dengan cara yang lebih baik, sebuah badan ahli neuro-onkologi nasional telah mengeluarkan serangkaian pedoman operasional standar untuk mengatasi tumor otak yang umum terjadi pada anak-anak – medulloblastoma.
Perkumpulan Neuro-Onkologi India mengatakan pedoman ini akan membantu merawat pasien dengan kondisi di India, yang berbeda dengan kondisi di Barat.
“Di negara kita, ada banyak heterogenitas dalam pengobatan penyakit. Protokol pengobatan di seluruh dunia berubah dengan cepat. Pasien di India belum tentu sama dengan pasien di negara Barat – mereka memiliki profil demografi dan karakteristik genetik yang berbeda. Sumber daya kami adalah juga berbeda.
Jadi sangat penting untuk tidak mengadopsi pedoman Barat, yang bisa menjadi bencana dan mungkin tidak efektif di tingkat dasar,” kata Rakesh Jalali, profesor onkologi radiasi di Rumah Sakit Tata Memorial Mumbai.
Jalali, yang merupakan sekretaris jenderal asosiasi tersebut, mengatakan pengobatan tumor otak terdiri dari tim dokter – ahli bedah, ahli onkologi radiasi, ahli rehabilitasi, psikolog, ahli patologi dan oleh karena itu penting untuk memiliki pedoman pengobatan.
Pedoman tersebut dirilis pada konferensi tahunan ketujuh badan tersebut yang diadakan di sini baru-baru ini.
Sekitar 50.000 pasien tumor otak didiagnosis di India setiap tahun dan hampir 20 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut Amrita Institute of Medical Sciences, yang menjadi tuan rumah konferensi tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Sekitar 30 persen pasien anak adalah mereka yang menderita medulloblastoma. Jika terdeteksi tepat waktu, medulloblastoma dapat disembuhkan dalam kisaran 30 persen hingga 90 persen asalkan protokol pengobatan diikuti dengan benar, kata pernyataan itu.
“Melalui pengobatan, mereka (pasien) bisa hidup hingga usia antara 70 dan 80 tahun,” kata Jalali.
Pedoman tersebut, yang disusun berdasarkan penerapan pada kondisi di India, sekarang akan diedarkan di kalangan ahli bedah saraf, ahli onkologi, dan ahli patologi untuk memastikan penerapannya secara luas.
Konferensi ini dihadiri oleh sekitar 250 ahli bedah saraf, ahli onkologi dan spesialis dari bidang terkait dari India, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Australia, Filipina dan Nigeria.
Dua ahli bedah saraf, Aliasgar Moiyadi dari Tata Memorial Hospital dan DN Nandakumar dari National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) yang berbasis di Bengaluru, dianugerahi penghargaan atas kontribusi luar biasa mereka di bidang ini.
Selain itu, tiga mahasiswa kedokteran juga menerima Penghargaan Presiden untuk Mahasiswa dari Asosiasi, berdasarkan makalah penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tersebut.