Pusat ini telah memutuskan untuk bersikap keras terhadap para pemimpin separatis Kashmir jika mereka terbukti terlibat dalam retorika anti-India sambil mendukung Pakistan setelah bentrokan LoC baru-baru ini yang melibatkan kedua negara Asia Selatan tersebut.

Para pejabat tinggi pemerintah mengatakan setiap pidato yang menghasut atau provokasi dari kelompok separatis akan menimbulkan tuduhan penghasutan yang mengarah pada tindakan hukuman.

Dan beberapa pejabat Hurriyat yang baru saja kembali dari kunjungan lintas batas, di mana mereka bertemu dengan para pemimpin teror, termasuk ketua LeT dan dalang 26/11 Hafiz Saeed dan komandan tertinggi Hizbul Mujahideen (HM) Syed Salahuddin, saat ini berada di bawah pengawasan. “Pusat ingin bertindak tegas mengingat perubahan skenario sehingga para pemimpin Hurriyat tidak mengambil kebebasan menggunakan keputusan (pemerintah) sebelumnya yang mengizinkan mereka mengunjungi negara tetangga,” tambah para pejabat.

Sumber mengatakan badan keamanan dan intelijen sangat kecewa dengan pelanggaran kepercayaan karena pemerintah UPA menyetujui kunjungan tersebut untuk memperkuat proses perdamaian bilateral.

Dan Pusat ini memandang serius pertemuan tim Hurriyat dengan dua dalang teror yang bertanggung jawab mengobarkan perang melawan negara tersebut dan memicu militansi di Jammu dan Kashmir. “Pihak keamanan telah merekomendasikan tindakan tegas berdasarkan pasal 124 (A) IPC jika mereka terbukti terlibat dalam aktivitas serupa di masa depan,” ungkap sumber. Selain bertemu dengan duo teroris dan pimpinan ISI, Letjen. Jenderal. Zaheer-ul-Islam, delegasi beranggotakan tujuh orang itu mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat dan pemimpin Pakistan, termasuk Presiden negara itu Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf.

Selain itu, para pejabat mengatakan mereka juga sedang melakukan peninjauan terhadap berbagai strategi sambil tetap memperhatikan perkembangan di sepanjang Garis Kendali (LoC).

Peringatan perjalanan

Pusat ini juga mempertimbangkan untuk mengeluarkan peringatan perjalanan yang meminta warga negara India untuk tidak mengunjungi Pakistan kecuali ada perbaikan nyata dalam situasi tersebut.

“Peringatan perjalanan yang meminta warga negara India untuk menunda semua perjalanan yang tidak penting ke Pakistan telah direvisi oleh Pusat. Meskipun belum ada keputusan yang diambil untuk mengeluarkan nasihat tersebut, Pusat telah meminta pandangan dari berbagai departemen,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa beberapa pejabat Komisi Tinggi Pakistan juga diperiksa atas dugaan kegiatan anti-India.

Namun, seorang pejabat mengatakan bahwa New Delhi ingin hubungan dengan Islamabad berkembang lebih jauh dalam jangka panjang, namun negara tetangganya sekarang harus mengambil inisiatif dan tindakan tersebut harus tulus dan terlihat di lapangan.

“India hanya akan membalas jika Pakistan bertindak,” tambah seorang pejabat.

pragmatic play